"Ck! Macam bayi saja!"
Paula dengan sabar menuntun nonanya agar dapat berjalan kembali. Setelah Kyna sadar, dirinya mendapati jika tidak dapat berjalan atau lumpuh sementara. Dengan begitu tak henti-hentinya ia mengumpat karena kesialan yang terus menimpanya, sudah tertusuk pedang, tidak merasakan enaknya kari selama sebulan lebih, jatuh dari gedung, lalu saat sadar kembali harus latihan berjalan seperti anak kecil.
Pintu terbuka tiba-tiba menampilkan Ethan dengan wajah tenangnya. Paula mengundurkan diri setelah dirasa Kyna dapat berdiri sendiri. Setelah Paula keluar, Kyna hanya diam mengalihkan pandangan.
"Ky... Na!!"
Terkejut dengan sorakan riang tiba-tiba dari Ethan, Kyna tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya saat tiba-tiba laki-laki itu menubruknya sampai keduanya terjatuh diatas ranjang. Kedua tangan gadis itu menahan dada Ethan karena merasa berat.
"Ethan... Berat! Kakiku sedang sakit, menyingkirlah."
Ethan mengangkat sedikit tubuhnya menatap tepat pada kedua netra hijau gadis dibawahnya. Melihat itu kedua alis Kyna mengenyit,"Ap—"
Kelopak mata Kyna melebar, helaian rambut Ethan yang panjang mengitari wajahnya. Sementara laki-laki itu memejamkan mata setelah merasakan bibirnya bersentuhan dengan milik Kyna.
Beberapa saat kemudian, Ethan membuat jarak untuk melihat reaksi Kyna, gadis itu nampak masih terkejut sebelum tersenyum manis. Tetapi gerakan selanjutnya membuat Ethan meringis mengelus kepalanya yang diketuk keras oleh Kyna.
"Ack!"
"Tidak sopan!" Dengan sekali dorongan, Ethan berhasil menyingkir dan Kyna dapat bernapas lega, gadis itu memilih untuk duduk dengan kepala menunduk membiarkan helaian rambut menutupi wajahnya yang memanas.
Dengan masih mengelus rambutnya Ethan menggerutu,"apa salahku, kamu tunanganku, bukan?"
Sekali lagi pintu diketuk, Ethan mempersilahkan masuk. Albero muncul dari balik pintu dengan kepala menunduk dia berkata,"Nona Gladys menerima tempat sebagai selir Anda."
Ethan memiringkan wajah, sebelah matanya mengernyit sinis,"aku yakin dia benar-benar gadis yang naif."komentarnya.
Kyna mendongak, netra hijaunya melirik Ethan melalui sudut mata. Pertama-tama, aku butuh makan.
*****
Di dalam ruangan itu masih terdapat Jake, Faustus, Gladys, dan Ratu Althea. Raja Evann memilih untuk melanjutkan tugasnya, sementara Jake dan Ratu Althea menonton perdebatan Faustus dan Gladys mengenai keputusan yang diambil gadis itu.
"Nak tolong pikirkan lagi. Selir... Apa kamu sedang mabuk?"tanya Faustus heran, sekarang otanya benar-benar terlalu banyak ditimpa masalah yang tidak selesai-selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...