14 -Terlalu aneh sampai aku tak mau mengulangnya lagi

7.9K 1.3K 190
                                    


Terlalu aneh sampai aku tak mau mengulangnya lagi.

____

Kyna melihat ke arah meja saat tidak ada bahan yang sangat ia butuhkan. Ia menoleh ke arah Arina disampingnya,"woi cabe--..."

Arina menoleh cepat tak senang sebelum Kyna menambahkan,"--bubuknya mana?"

Arina membulatkan bibirnya, ia membuka rak di bawah meja lalu memberikan tabung berwarna transparan yang sudah pasti berisi bubuk cabai. Kyna menerima itu lalu menaburkannya ke dalam toples yang berisi irisan kentang yang sudah dimasak. Setelah sekiranya cukup, Kyna menutup toples itu lalu menggoyangkannya dengan semangat membuat Hera dan Arina mendelik mundur takut-takut kalau isinya tumpah.

"Sudah cukup, Kyna!"tahan Hera memegang tangan satu rekannya yang semangat masih ingin menggoyangkan toples.

Toples ditangannya Kyna letakkan ke meja, setelah itu meletakkan keripik kentang itu ke atas piring untuk disajikan kepada prof. Cookie.

"Nah, apa namanya, Kyna?"tanya Arina seraya menepuk-nepuk tangannya yang kothor.

Mendengar itu Kyna membeku, haruskah ia memberikan nama sesuai arahan Ratu Althea. Dengan menghela napas Kyna menatap Arina dan Hera,"dengarkan baik-baik, aku tak sudi mengulanginya..."

Meskipun ingin protes, acungan jari Kyna membuat Arina dan Hera memilih diam.

"Sambala balado onpotechis!"

Arina Hera hampir saja menjatuhkan rahang mereka kala mendengar nama aneh nan sulit itu.

"Sambalabalabalawalah??"

Hera memegang kedua pundak Arina,"sambala balala donpiece!"

Reflek Kyna mengambil talenan di sampingnya lalu mengetuk kepala Hera dengan itu. "Salah bodoh!" Hera mengelus kepalanya yang terasa berdenyut.

Beberapa saat kemudian, akhirnya ketiganya sepakat jika menuliskan nama itu di kertas lalu diantarkannya menuju prof. Cookie. Saat Arina dan Hera sibuk membersihkan meja, Kyna merasakan badannya terhuyung dengan kedua tangan yang bertengger di bahunya.

"Kyna, makanan apa itu? Boleh aku mencobanya?"

Kyna mengerjap sampai Arina berbalik lalu mengambil sapu hendak memukulnya ke arah Ethan agar pergi dari Kyna.

Ethan menghindar, keduanya berputar mengitari Kyna, padahal mereka tahu jika tempat disana sempit hanya untuk kejar-kejaran.

"Berani-beraninya kamu memeluk Kyna sembarangan!! Hueirghh!" Arina tetap aktif mengejar Ethan, tetapi laki-laki itu menghindar dengan lihainya. Membuat masalah rupanya sudah biasa bagi Ethan.

Sampai kemudian, Kyna menahan sapu Arina sehingga gadis itu berhenti dengan napas terengah-engah.

"Sudah Arin--"

"Kyna!" Arina mendongak, menatap lekat mata emerald satu rekannya.

"E-ya!?"

"Kamu..." Arina menunjuk Ethan,"...tolong jangan dekat-dekat dengan Ethan. Dia buaya darat! Kamu tahu? Dia dapat meramal, membuat gadis jatuh cinta lalu meninggalkannya. Hanya dengan tatapan mata, dia membuat ribuan gadis bangsawan tergila-gila padanya! Jadi kumohon jangan dekati dia, apapun itu!"

Baru saja Kyna membuka mulut akan menjawab, Arina sudah lebih dulu menyela,"...bahkan walaupun dia adalah tunanganmu!"

"Ehmm..." Kyna melirik Ethan yang tersenyum menatap keduanya tidak keberatan.

"Lebih baik jika kamu bersama dengan kakakku. Ya Kyna ya? Kamu bisa menjadi kakak iparku tersayang..."ujar Arina memelas di hadapan Kyna, bahkan kedua tangannya menggenggam erat tangan Kyna.

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang