26 -Terkadang lagu pun dapat menyampaikan perasaan

5.3K 962 16
                                    

Terkadang, lagu pun dapat menyampaikan perasaanmu.

____

Ethan hampir melotot mendengar penuturan Kyna. Laki-laki itu melangkah menuju tiga anak yang duduk sejajar itu.

"Lebih dari itu Kyna, jangan dekat-dekat dengan dua serangga ini." Ethan mengangkat Kyna dan duduk di sudut lain, terlihat seperti mengasingkan.

"Woi Sethan! Niatmu ingin menjauhkanku dari serangga, bukan? Lalu mengapa kamu seperti mengasingkanku, bodoh!" Kyna kesal, sudah banyak cemilannya terpalak Jake, sekarang harus diusir dari tempat duduknya yang nyaman. Padahal ia yang lebih dulu datang di atap asrama dewan.

Mendengar protesan Kyna, Ethan meringis,"Kyna, tidakkah mulutmu terlalu kasar?"

Kyna bangkit, meninggalkan mereka. Ambar dan Leon reflek menyingkir saat Kyna melewati pintu atap asrama dewan. Namun kedua laki-laki itu langsung kesal saat Kyna malah berteleportasi setelah melewati mereka. Bukankah tindakan keduanya tadi menjadi tidak berguna? 

Jake tertawa menunjuk Ethan,"haha! Kasihan, Nona Emas marah..." Sepupunya itu dongkol saat melihat tawa Jake, ingin rasanya Ethan menyumpal mulutnya dengan tanah liat. 

Netra birunya melirik Raven yang diam menutup mata seolah tidak terganggu dengan keributan sekitar. Ethan mendengus, saat melihat Jake lagi, sepupunya itu sudah menghilang. Ia langsung panik, melihat ke arah Ambar dan Leon, kedua rekannya itu hanya diam.

"Dimana siluman buaya?"

Ambar mengerjap,"mengejar Nona manis mungkin,"jawabnya langsung mendapat pukulan bunga mawar dari Leon,"itu sebutanku, bodoh!"

Ambar mengelus puncak kepalanya,"hari ini banyak sekali yang berkata bodoh,"

***

"Hei Nona Emas, kamu mau kemana? Oi... Oi... Oi..."

Perempat imajiner muncul di pelipis Kyna yang fokus berjalan. Sedangkan buaya di belakangnya tetap mengikuti. Entah apa yang membuat laki-laki itu tertarik padanya, seingat Kyna, gadis itu tak pernah berinteraksi dengan Jake sebelumnya. Kehadirannya membuat pikiran Kyna kadang terpecah saking berisiknya.

"Diamlah Jake! Atau kubakar mulutmu!"

Jake diam seraya meringis,"sadisnya,"

"Menyingkir dari Kyna atau kubakar kulitmu!"

Jake langsung merasakan merinding di punggungnya. Didapati Ethan menatapnya tak suka, sedangkan Kyna bertambah dongkol karena satu lagi masalah datang. 

"Hehe! Sudah kubilang namaku Jake, bukan?..."

Baik Jake maupun Ethan saling beradu pandang dengan kesal. Tidak ada yang ingin mengalah seolah memberi Kyna peluang untuk bebas.

"Sudah kubilang jangan dekati Kyna, bukan...?"

"Apa he..."

"Menjauh atau kubakar hidup-hidup kamu..."

"Akan kucincang terlebih dulu tubuhmu, Ethannio. Lalu kuberikan kepada anjing penjaga mansionku."

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang