Keakraban hanya sementara. Semua akan berubah saat tiba orang asing yang lebih menarik dalam berbicara.
____
Dua hari telah berlalu, Kyna selamat. Selama itu ia tidak bertemu Ethan sekalipun. Meski begitu, terkadang ia mendengar suara debuman di luar. Yah, ia sendiri sudah membuat perjanjian dengan Karen, Kyna mau menghadiri pertemuan antar dewan academy, jika Karen mengurus semua tugasnya.
Gadis bersurai emas itu menguap di depan buku yang tengah ia baca. Gaun dengan gradasi biru membalut tubuhnya yang berbaring di sofa. Surainya ia kuncir miring dengan hiasan bunga wisteria yang menjuntai ke leher.
Suara pintu diketuk, Karen muncul dari sana seraya memegang kacamatanya,"astaga Nona Kyna! Setengah jam lagi kalian harusnya berangkat. Mengapa kamu masih berbaring dengan santai di sofa?"
Kyna memangku rahang memasang seringaian main-mainnya,"aku malas Karen. Bagaimana jika kamu saja yang berangkat?"
Seolah tidak mendengarkan kata-kata Kyna, Karen melangkah mendekat lalu menarik kedua tangan Kyna perlahan. "Tidak bisa. Aku sudah mengerjakan semua tugasmu. Sekarang cepatlah! Ethannio sedang dalam perasaan yang buruk saat ini."
Kyna menurut, membiarkan tubuhnya yang malas diseret Karen menuju ruang dewan. Dapat Kyna lihat Jake yang berjongkok, Raven yang senantiasa membaca buku dan Ethan bersandar pada dinding. Netra biru tunangannya itu melirik kedua gadis yang datang menghampiri. Laki-laki itu memakai setelan jas serba biru.
Saat Kyna akan membuka suara Leon dan Ambar datang dengan kantung mata yang terlihat jelas. Kyna mengerjap,"m...wah."
Ambar menoleh,"-wah-... Apanya?!"
Kedua laki-laki itu terduduk lemas. Kyna duga jika keduanya mengurus Ethan selama ini, dan karena itu keadaan di sekitar berantakan. Tidak ada yang memanggil Kyna saat itu karena takut akan ada pertengkaran dengan dirinya yang berakhir demam. Karen melihat ke arah langit seraya menyipitkan mata, cuaca sebelumnya terasa mendung setelah Kyna datang entah mengapa menjadi cerah. Saat menoleh ke arah samping Kyna mendekati Ethan.
"Hei Ethan bunga di tanganmu..."gadis itu menunjuk bunga di tangan laki-laki di hadapannya,"...untuk apa?"
Ambar, Leon, Karen dan Jake menahan napas. Mereka menatap ke arah lain, suasana hening sampai terdengar Ethan membuka suara.
"Ini lebih cocok untukmu."
Mereka kembali menoleh untuk melihat apa yang terjadi. Kyna bersedekap tangan, gadis itu menekuk bibirnya, terlihat bunga mawar biru terpasang bersanding dengan bunga wisteria di rambutnya yang dikuncir kuda miring.
Baik Ambar dan Leon sama-sama berdecak tidak terima. Jika tahu begini bukankah lebih baik dari kemarin mereka memanggil Kyna saja untuk menenangkan monster Ethan.
"Oh sungguh. Aku mendapat firasat buruk sedari mendengar kabar antar dewan academy."Kyna mendengkus, menurut saja saat Ethan menggandengnya menuju ruang teleportasi menuju pelabuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...