Bersamamu aku merasakan senang dan kesal secara bersamaan.
Vote dulu sebelum baca
Koreksi kalo ada typo:)
Happy Reading!
Semilir angin membuat rambut panjang gadis itu beterbangan. Gadis dengan seragam putih abu-abu itu memejamkan matanya untuk sekedar menikmati udara sore hari ini, agak mendung namun terasa menyejukan.
Dia duduk di atas motor yang dikendarai oleh remaja seusianya. Namun tiba-tiba saja laju motor yang ia tumpangi itu terhenti.
"Loh kok berhenti?" tanyanya seraya mengucek mata, kentara sekali bahwa gadis itu habis menangis.
"Duduk di sana?" tawarnya menujuk bangku taman yang ada di depannya.
Mika berfikir sejenak. "Boleh deh."
Hening.
Mereka hanya memandangi lalu lalang kendaraan yang melintas di depannya. Terlalu canggung untuk sekedar membuka obrolan setelah kejadian tadi.
"Kalian lagi berantem?" Laki-laki itu bertanya untuk memecah keheningan. Kalian yang dimaksudnya adalah Mika dan Dito
Mika menoleh, lalu mengangguk-anggukan kepalanya pertanda iya.
Sebenarnya Mika ingin mencurahkan isi hatinya kepada orang lain, ia merasa sesak karena telah memendamnya sendiri. Namun urung, karena tidak mungkin menceritakan kepada cowok di sampingnya ini.
Cowok itu menggaruk kepalanya pertanda bingung, mau bertanya apa lagi untuk mengisi keheningan saat ini.
"Tunggu bentar ya," pintanya seraya beranjak.
Mika kembali mengangguk. Setelah kepergian laki-laki itu, gadis itu membuka ponselnya untuk mengabari mamanya bahwa ia akan pulang terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKADO [END]
Teen FictionMika tuh sukanya sama si Ketua OSIS. Tapi kenapa malah si Kapten Basket yang mepetin dia? Belum lagi, si mantan pelitnya malah nampakin wujudnya lagi setelah satu tahun gak ketemu. Ini tentang mereka yang tak sengaja dipertemukan kembali -MIKADO **...