39. Bian

3.2K 446 24
                                    

Aku mulai terbiasa akan kehadiranmu lagi. Sehari tak melihatmu, aku justru merasa kehilangan.


Vote dulu!!

Sorry for typo, aku ngetik langsung upload jadi harap maklum ya^_^

Happy Reading!!

Aldo dan Bian berjalan mengekori sang mami, mereka sudah sampai di rumah. Setelah melalui perjalanan pulang yang diisi oleh ocehan Wina, akhirnya mereka bisa bernapas lega.

Aldo menghentikan langkahnya begitupun dengan Bian. Karena mereka melihat jika sang mami sudah berbalik badan dengan wajah yang tak bersahabat, masih sama seperti tadi.

"Kalian duduk di sofa, Mami mau bicara sama Kalian," perintah Wina mutlak.

Aldo dan Bian menurut, tidak ada yang bisa mereka bantah jika sang ibu negara di rumah ini sudah memerintah.

Aldo memberi kode kepada Bian yang duduk di sampingnya seolah bertanya 'ada apa lagi?', sementara Bian hanya mengedikkan bahunya acuh, dia sudah lelah dan memilih untuk menuruti apa yang maminya mau.

Wina bersidekap dada dan memandang kedua putranya bergantian.

"Mami gak habis pikir sama kelakuan kalian. Bisa-bisanya berantem sama saudara sendiri, malu-maluin Mami aja, masa dipanggil pihak sekolah gara-gara anaknya berantem satu sama lain. Kalian nyesel gak sih? Mami gak liat wajah penyesalan kalian." Wina memicingkan matanya seolah menilai.

"Mami duduk dulu. Mami 'kan lagi hamil, jangan berdiri terus," cetus Aldo kepada sang mami yang banyak tingkah itu.

Wina menurut dan tak membantah kalimat menggurui dari sang putra, toh itu juga untuk kebaikannya.

"Kalian nyesel gak sih?" Wina mengulang pertanyaannya. "Kak, kamu nyesel gak?" tanya Wina pada si sulung.

Bian mengangguk. "Nyesel, Mi. Aku minta maaf."

Wina mengangguk. "Bagus kalo kamu nyadar." Lalu beralih menatap Aldo. "Kamu Renal?"

"Iya, Mi," balas Aldo tak minat.

"Iya apa?" tuntut Wina setelah mendengar jawaban malas-malas dari Aldo.

Aldo menghela napas. "Iya, Mi. Renal nyesel udah berantem sama kak Al, sama saudara sendiri. Lain kali Renal berantemnya sama yang bukan saudara."

Wina melotot sementara Bian malah mendengus mendengar ucapan Aldo yang akan membuat maminya semakin kesal.

"Ya jangan berantem! Kamu paling bisa kalo mancing emosi Mami, awas aja ... " Wina berujar panjang lebar untuk menasehati putranya. Ceramah Wina part dua.

"Mi, ngambeknya udah ya. Renal laper, kak Al juga. Iya, 'kan, Kak?" tanya Aldo meminta persetujuan sang kakak.

"Oke. Kalian boleh makan, tapi sebelumnya Mami mau ngasih hukuman sama kalian. Renal tidur berdua di kamar kamu, Kak. Nanti Mami bakalan kunci kamar kamu."

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang