37. Perkelahian

3.1K 459 4
                                    

Dia telah menjatuhkan hatinya padaku. Tapi mengapa kini aku malah berharap bisa kembali bersamamu?

Vote dulu!!

Maaf kalo masih banyak typo:)

Happy Reading!!

"Kalo jalan harusnya liat-liat, jangan sampai nyelakain orang," ujar seseorang yang baru datang dengan suara yang sarat akan kemarahan.

Seketika tubuh Mika semakin gemetar. Rasanya Mika ingin menghilang saja.

"Aku beneran gak sengaja, Kak." Mika menatap orang itu sekilas, walaupun rasa takut mendominan. Lalu kembali mengelap tubuh Arabella dengan tisu.

Arabella masih belum mengeluarkan sepatah kata pun, gadis berambut panjang itu masih meringis menahan panas yang menjalar di tubuhnya.

Gerakan Mika sontak terhenti kala orang yang berucap sinis kepadanya menyentak tangan Mika kasar. Kejadian barusan semakin menjadikan mereka sebagai pusat perhatian.

"Gak perlu repot, biar saya bersihkan," sergahnya datar seraya mengambil alih posisi Mika. "Yuk, Ra, kita ke toilet. Aku udah hubungin Gina buat ambil baju olahraga di loker kamu," lanjutnya dengan suara lembut.

Sementara Aldo yang melihat Mika diperlakukan seperti itu, tak diam saja. Aldo merasa geram. Dia sudah tak tahan melihat wajah ketakutan Mika, terlebih dengan tatapan menghakimi dari seisi kantin.

"Kamu mau ke mana?" tanya Sheila ketika melihat gestur Aldo yang hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Mau samperin Kayla," sahut cowok itu datar dengan Mata yang tetap tertuju ke tempat Mika berdiri dengan raut wajah ketakutan.

"Kamu mau aku bilang ke kak Bian, kalo kamu mantan dari cewek yang dia suka. Terus kamu juga masih berharap buat balikan sama dia, aku gak bisa bayangin lagi gimana hubungan kalian setelah kak Bian tau tentang ini," ancam Sheila tak main-main.

Aldo menatap datar Sheila. "Persetan," umpatnya sebelum benar-benar beranjak.

Belum sempat Bian dan Arabella beranjak, Aldo sudah lebih dulu menghadangnya dengan cara menarik tubuh cowok yang memarahi Mika ke belakang.

"Bisa gak sih, buat gak kasar sama cewek?" tuntut Aldo menatap marah cowok di depannya.

Cowok itu malah membalas tatapan Aldo tak kalah tajam. "Dia nyelakain sahabat gue," balasnya tak kalah sengit.

"Tapi lo gak seharusnya kasar sama Kayla, lo gak liat? Tadi Kayla gak sengaja," sengit Aldo kembali mendorong tubuh cowok di depannya.

"Yura, Yasa, kalian anterin nih cewek ke toilet. Gue masih ada urusan sama dia," perintah Aldo kepada Yura dan Yasa yang baru datang.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang