Extra Part 4

3.5K 475 30
                                    

"Aleya cantik enggak, Abang?" tanya Aleya yang saat ini tengah duduk di pangkuan Aldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aleya cantik enggak, Abang?" tanya Aleya yang saat ini tengah duduk di pangkuan Aldo.

Aldo sekeluarga akan menghadiri acara lamaran Duta. Mereka sedang berada di mobil, dengan Beni yang duduk di bangku kemudi serta Wina yang duduk di sampingnya. Sementara itu, di kursi belakang diisi oleh Aldo dengan Aleya yang duduk di pangkuannya, serta Bian yang duduk di samping Aldo.

Sedari pagi keluarga Beni Jayadi itu sudah sibuk mengurus persiapan sebelum mereka berangkat, padahal mereka hanya datang sebagai tamu bukan keluarga yang mengadakan acara tapi persiapannya sangat heboh sekali.

"Cantik dong. Bocil Abang paling cantik." Aldo mengecup pipi gembul Aleya dengan gemas.

"Abang cium-cium terus dari tadi." Aleya cemberut yang dibalas kekehan oleh Aldo.

Aleya menoel lengan Bian. "Kakak Al, Aleya cantik enggak? Ini pake baju princess."

Bian yang sedang memainkan ponsel menoleh, lalu tersenyum. "Cantik banget adiknya Kakak." Bian memainkan pipi bulat Aleya yang membuat balita itu menggeliat kegelian.

"Diem, Cil, jangan grasak-grusuk. Berat kamu tuh," protes Aldo yang membuat Bian dan Aleya menghentikan kegiatannya.

"Abang ... Kakak Al yang pegang pipi Leya."

"Abisnya kamu gembul Aleya." Bian meledeki balita itu.

Aleya lagi-lagi cemberut.

"Kata Edo, Aleya memang gembul. Katanya pipi Leya mirip bakpau," adunya. "Tapi Edo juga bilang kalau Leya lucu dan cantik." Aleya tersenyum malu.

"Bener-bener tuh si Edo, udah buaya dari kecil. Mi, jangan biarin Aleya main sama Edo lagi," seloroh Aldo pada Wina.

"Namanya juga anak kecil, Nal," sahut Wina tanpa beban.

"Leya udah besar, Mami. Leya empat tahun," protes Aleya tak terima dianggap masih kecil.

"Kamu masih bocil, Aleya. Masih sering ngompol di kasur, sok-sokan mau dibilang gede aja," cibir Aldo membuat Aleya mendongkak.

"Abang ... Aleya udah gak pipis di kasur lagi, kok. Leya pipis kalau di mimpinya pipis juga. Iya 'kan, Mami?" Aleya meminta persetujuan sang mami, yang dibalas anggukan oleh wanita itu.

"Terserah deh, Cil."

"Abang ..."

"Apa?" sahut Aldo.

"Kita mau kemana, kok Aleya harus pake baju princess?" Aleya mulai mengungkapkan rasa penasaran yang sedari tadi bercokol di kepalanya.

"Ke acara lamarannya bang Duta," balas Aldo seraya memainkan kunciran rambut Aleya.

"Bang Duta itu siapa?"

"Kakaknya kak Mika."

Aleya mengangguk. "Abang ... lamaran itu apa?"

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang