5. Diungkit

6.2K 777 48
                                    

Entah sejak kapan, memperhatikan wajahmu menjadi hal yang sangat menyenangkan.

Entah sejak kapan, memperhatikan wajahmu menjadi hal yang sangat menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Mika memerhatikan sekelilingnya dengan perasaan was-was, sekarang dia sedang berada di kantin yang sekarang nampak sepi, karena sekarang masih jam pelajaran. Mika pergi ke kantim tanpa izin atau lebih tepatnya kabur dari pelajaran olahraga untuk membeli minum.

Sebenarnya Mika selalu membawa air minum dari rumah. Tetapi karena posisi lapangan yang lebih dekat dengan kantin daripada kelas, jadi Mika lebih memilih untuk pergi ke kantin.

Tadi Pak Deni sedang sibuk memerhatikan siswa yang sedang bermain basket. Jadi, guru olahraga itu tidak menyadari jika salah satu muridnya pergi ke kantin tanpa seizinnya.

"Bu, air mineral yang dingin tiga botol, ya," tutur Mika kepada ibu kantin.

Alasan Mika membeli tiga botol karena satu untuk dirinya, yang satu untuk Siska karena telah membantunya kabur. Dan satu lagi untuk Dito yang sudah bersedia untuk mengajarkan Mika bermain basket.

"Ini Neng, jadi sembilan ribu," ujar ibuu kantin yang Mika ketahui berdarah sunda itu dan menyodorkan kantong plastik putih berisi tiga botol air mineral.

Mika mengeluarkan uang sepuluh ribu dari saku celana olahraganya, untung saja tidak kurang. Karena memang biasanya pada saat pelajaran olahraga Mika jarang membawa uang, untung saja tadi ia berisiniatif untuk membawa.

"Terima kasih, Bu. Seribu lagi permen yang itu ya," tunjuk Mika sambil nyengir. Uang seribu juga berharga, 'kan?

Akhirnya Mika duduk di salah satu kursi kantin, ia merasa asing dengan suasana kantin yang sangat senyap. Mika membuka salah satu botol air mineral yang tadi dibeli untuk dirinya yang sudah kehausan sedari tadi.

"Ini kok susah, ya." Mika paling tidak bisa membuka botol minum yang masih disegel.

"Minta tolong gak bakalan dosa kok," ujar seseorang lalu mengambil alih botol dari tangan Mika.

Mika tertegun. "M-makasih Kak Bian," bagaimana ia bisa tak menyadari jika Bian sudah berdiri di depannya?

"Ya. Kalo habis olahraga sebaiknya kamu minum air biasa. Jangan yang dingin kayak gini." Bian bisa menebak karena melihat Mika yang masih menggunakan baju olahraga.

Mika mangut-mangut. "Kakak di sini lagi ada keperluan?" tanya Mika penasaran, mengapa dijam pelajaran Bian berkeliaran di kantin.

"Oh ini, lagi keliling biasanya banyak murid yang bolos. Ke kantin misalnya," jawab Bian tanpa ekspresi. Ini Bian menyindir Mika atau bagaimana?

 Ini Bian menyindir Mika atau bagaimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang