Mengaguminya bukan hal yang sulit, tapi mengapa perhatianku masih terpusat padamu?
Happy Reading!
Bel yang menandakan waktu pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Mika, gadis dengan rambut di kuncir sebagian itu masih sibuk membereskan alat tulisnya.
Tiba-tiba tangannya terjulur untuk meraba kolong meja, dan mengambil susu kotak yang tersisa satu. Ya, dari si A, yang Mika tebak adalah Ardhito.
"Pulang sama siapa?" tanya seseorang yang tiba-tiba berada di depan wajahnya, tepat pada saat Mika mendongkakkan kepala.
"Ngagetin ish," decaknya kesal.
"Mau ngajakin balikan, takut jawabannya masih sama. Besok lagi deh, sekarang basa-basi dulu aja," cerocos Aldo tiba-tiba, yang terdengar seperti curhat?
"Udah ah, mau pulang gue." Mika beranjak dari duduknya, dengan Aldo yang setia membuntuti.
"Loh, Kak Dito?!" Mika terkejut saat melihat Dito bersandar di pilar kelasnya.
"Ngapain Kak?" tanyanya heran."Bang Duta gak ngasih tau kamu? Dia ada urusan mendadak di kafe. Jadi pulang dari kampus dia langsung ke kafe dan gak bisa jemput kamu," jelas Dito.
Memang benar, tadi Duta meminta tolong kepada Dito untuk mengantar Mika pulang. Dengan senang hati Dito langsung mengiyakan perintah Duta.
Mika yang penasaran langsung mengecek ponselnya. Dan benar saja, di sana tertera dua pesan masuk dari Duta.
Bang Dut : Saodah, pulang kampus gue langsung ke Neandro.
Bang Dut : Gue udh minta tolong Dito buat nganterin lu pulang.
Neandro adalah kafe yang didirikan Duta sekitar dua tahun yang lalu, nama itu diambil dari nama tengah Duta, yaitu Duta Neandro Sabian.
Duta membangun kafe itu dari nol tanpa bantuan papanya sedikit pun. Bahkan Handika tidak tahu sama sekali bahwa anak sulungnya tertarik untuk membuka kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKADO [END]
Teen FictionMika tuh sukanya sama si Ketua OSIS. Tapi kenapa malah si Kapten Basket yang mepetin dia? Belum lagi, si mantan pelitnya malah nampakin wujudnya lagi setelah satu tahun gak ketemu. Ini tentang mereka yang tak sengaja dipertemukan kembali -MIKADO **...