22. Pulang Bareng

3.4K 574 27
                                    

Aku terpaksa melakukan segala hal untuk menghindarinya, sampai tanpa sadar, aku memberikan harapan padamu.

Aku terpaksa melakukan segala hal untuk menghindarinya, sampai tanpa sadar, aku memberikan harapan padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu!

Happy Reading!!

Aldo baru saja selesai berganti pakaian, ia duduk di kursinya dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya. Mika lebih memilihnya dibanding si bule itu, ah betapa dunia menjadi seindah ini.

"Temen lo gila kayaknya, Yas," bisik Aidan yang memperhatikan Aldo yang sedari tadi terus saja tersenyum.

"Hush! Besok ulangan matematika, kalo dia marah kita gak bakal dikasih contek lah," tanpa sadar Yasa berucap dengan suara keras.

"Ohh... jadi selama ini kalian cuma manfaatin gue?" Aldo berkacak pinggang.

 jadi selama ini kalian cuma manfaatin gue?" Aldo berkacak pinggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya iyalah, ya kali gue punya temen gesrek kek elo. Mau taro di mana harkat martabat gue sebagai KM!!" Aidan berucap dengan nada emosi yang dibuat-buat.

"Please deh, kalian jangan drama dulu." Yasa berujar agar drama ala-ala sinetron tidak terjadi seperti biasa.

"Diem deh, Yas, ini urusan gue sama si anak onta. Yura... mana sih si Yura? Amanin deh nih pacarnya." Aldo mencari-cari keberadaan gadis pendiam itu.

"Eh lupa, dia lagi nganterin mantan yang bereinkarnasi jadi gebetan gue."

"Seneng, 'kan lo? Mika lebih milih lo daripada kak Dito." Aidan memicingkan matanya.

"Woilah gue seneng banget dong, Kay milih gue. Si bule jadi sadboy dong."

"Sumpah ... ekspresi menyedihkan kak Dito dapet banget," timpal Aidan dengan senyum lebarnya, ia juga merasa puas melihat seorang Ardhito Cakra Kusuma kalah telak.

"Gue aduin sama kak Dito loh, ya. Aidan si muka dua. Langsung deh didepak dari club basket." Yasa menakut-nakuti.

"Santai, lagian gue emang mau keluar lagi. Gue 'kan anak futsal sejati, ikut basket cuma lagi gabut aja."

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang