Sikapmu membuatku semakin yakin dengan pilihanku untuk kembali bersamamu lagi.
Vote dulu!!
Happy Reading!!
Mika berjalan menuju ruang BK sembari memegangi dahinya dan sesekali tersenyum. Gadis itu sampai lupa, bahwa selanjutnya dia akan menghadapi masalah yang cukup berat. Sungguh besar efek Aldo, sampai membuat Mika melupakan hal itu.
Sekali lagi Mika memegang dahinya, lalu tersenyum dan berjalan santai melewati koridor kelas.
Sementara itu, Aidan, Yasa, dan Yura memerhatikan langkah Mika ketika gadis itu melewati mereka. Mika sampai-sampai tak menyadari jika ketiga temannya itu meringis prihatin melihat tingkahnya.
"Kasian ya, si Mika sampe segitunya. Masalahnya emanf berat banget, sih," celetuk Aidan kepada Yasa dan Yura.
Yasa dan Yura menganggung setuju. "Gue gak ngebayangin sefrustasinya dia. Masalah orang tua itu berat banget apalagi ini berhubungan sama si Siska," timpal Yasa dengan nada prihatin.
"Pokoknya nanti kita hibur Mika bareng-bareng. Ajakin Aldo juga," usul Yura yang diangguki keduanya.
Pandangan ketiganya teralihkan ketika melihat Aldo berjalan tidak fokus sembari mengusap bibirnya, lalu tersenyum lebar. Ketiganya bergidik ngeri, lalu terdiam untuk mencerna situasi.
Saat keluar dari UKS, Mika tersenyum bahagia sembari memegang dahinya, sedangkan Aldo malah mesem-mesem sembari mengusap bibirnya.
Hemm cukup mencurigakan.
Ketiganya lantas berpandangan. Mereka jadi menebak-nebak alasan Mika seperti tadi, mungkun bukan karena frustasi melainkan karena Aldo yang sekarang berjalan melewati ketiganya.
"Mau kemana lo, Do?" Aidan bertanya cukup keras sampai membuat Aldo tersentak.
Aldo memutar tubuhnya. "Hah? Ada kalian? Hehe ..."
"Lo gak liat? Kita bertiga ngeliatin lo yang jalan kayak orang linglung sambil pegang-pegang bibir. Hayoloh abis ngapain lo?" cecar Aidan dengan mata memicing.
Aldo nampak salah tingkah yang membuat Aidan semakin bergidik ngeri. "Lo kenapa sih, Do? Jangan-jangan lo kerasukan setan UKS? Ngaku lo!"
Aldo tampak masih belum mengerti. "Hah? Enggak." Aldo menggeleng. "Kenapa gak masuk kelas?"
"Jamkos," sahut Yasa yang sedari tadi diam.
"Ke kantin aja, yuk! Tenang, gue yang traktir."
Empat orang itu sudah duduk di bangku kantin dengan berbagai macam makanan yang sudah tersedia di meja. Ada batagor, nasi goreng, bakso, gorengan dan yang lainnya.
"Beneran gak papa kita pesen sebanyak ini?" tanya Yura tak enak, pasalnya mereka terkesan seperti merampok Aldo.
Aldo menggeleng. "Santai aja, Yur. Makan gih! Tuh liat, dua curut aja udah makan banyak gitu," kata Aldo santai menunjuk Aidan dan Yasa yang tengah asik memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKADO [END]
Teen FictionMika tuh sukanya sama si Ketua OSIS. Tapi kenapa malah si Kapten Basket yang mepetin dia? Belum lagi, si mantan pelitnya malah nampakin wujudnya lagi setelah satu tahun gak ketemu. Ini tentang mereka yang tak sengaja dipertemukan kembali -MIKADO **...