11. Pingsan

4.5K 566 27
                                    

Aku berada di antara dua pilihan, mengulang atau memulai.

Aku berada di antara dua pilihan, mengulang atau memulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

Diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi SMA Cakrawala untuk segera memasuki lapangan upacara, karena upacara bendera akan dimulai dalam lima menit!

Pengumuman yang berasal dari ruang guru tersebut menggema di seluruh penjuru SMA Cakrawala.

Mika yang sedang meminum air di botol minum yang biasa ia bawa, buru-buru untuk menyimpannya ke dalam tas. Setelahnya, ia mengambil topi yang biasa dipakai untuk mengikuti upacara bendera.

"Siska tungguin!" Mika yang melihat Siska berada di ambang pintu pun langsung memanggilnya.

"Sorry gue buru-buru, Mik," pamitnya sembari berlalu.

Mika menghela napas, Siska itu kenapa? Siska terkesan seperti menjauhinya. Mika jadi mengingat kembali perkara apa yang membuat Siska bersikap demikian kepadanya, namun Mika merasa tak melakukan kesalahan apapun.

Apa Siska marah karena Mika tidak mengajaknya untuk kelompok mata pelajaran ekonomi? Siska 'kan sudah punya kelompok sendiri, seharusnya Mika yang marah karena tidak diajak.

"Gimana, kamu udah mau, 'kan balikan sama aku?" Aldo tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Mika.

"Balikan aja sono sama monyet!"

"Ini udah ajakan ke sembilan kali loh, Kay," tuntut tak terima.

"Terus gue harus gimana? Kayang terus guling-guling di lapangan gitu?!"

"YA TERIMA LAH!!"

"KOK NGEGAS?!" Mika jadi ikut menaikan suaranya.

"Maaf deh."

Untung saja di kelas sudah sepi, jadi Mika merasa tenang karena tidak ada yang mendengar obrolan perkara balikan dengan sang mantan.

Namun tanpa mereka sadari, seseorang yang mendengar perdebatan mereka menyunggingkan senyum sinisnya.

"Udah ah, keburu mulai nih upacaranya," cetus Mika untuk memutus obrolan.

"Tungguin. Barengan aja." Aldo memegang pergelangan tangan Mika.

Mika mendelik, namun mengangguk. "Oke deh. Asal lepasin," pintanya seraya berjalan mendahului pemuda itu.

Aldo berusaha mensejajarkan langkah kaki mereka, namun bukannya berjalan gadis itu malah berlari kecil.

"Rusuh pisan ih," komentar Aldo.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang