32. Masih Ada

3.3K 456 19
                                    

Setelah melihat senyummu, aku menyadari satu hal. Perasaanku untukmu masih ada.

 Perasaanku untukmu masih ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu!!

Maaf kalo ada banyak kesalahan dalam penulisan:)

Happy Reading!!!

Langit siang hari ini tampak indah di pandangan mata. Langit warna birunya nampak sempurna karena dilengkapi oleh awan cerah yang berbentuk.

Namun sangat disayangkan, pemandangan langit yang indah harus dibarengi dengan terik matahari yang terasa sangat menyengat kulit.

Rasa panas yang menyengat kulit itu tak membuat Mika membatalkan niatnya untuk menonton pertandingan basket antara anggota club kelas sebelas dan dua belas.

Mika sudah berjanji akan menonton Aldo bertanding, bahkan tadi pemuda itu sampai terus menerus mengingatkan Mika untuk menonton.

Pastinya Mika sudah mengetahui yang akan menjadi lawan Aldo adalah Dito dan teman-temannya. Ah, mengingat lagi hubungannya dengan Dito sudah tak sebaik dulu.

Mika duduk manis di kursi yang tersedia di pinggir lapangan, gadis itu fokus menonton sembari memakan permen lolipop yang terkenal dengan jargonnya yaitu tiga permen setara dengan segelas susu. Karena akhir-akhir ini Mika jadi menyukainya.

"RENALDO SEMANGAT YUHU!!" pekik Mika setelah melihat Aldo yang mencetak poin, dan dibalas dengan ciuman jarak jauh oleh pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RENALDO SEMANGAT YUHU!!" pekik Mika setelah melihat Aldo yang mencetak poin, dan dibalas dengan ciuman jarak jauh oleh pemuda itu.

Mengucapkan kalimat seperti itu bukan murni keinginan Mika, melainkan Aldo yang menyuruhnya. Tadi Aldo berkata jika pemuda itu mencetak poin, maka Mika harus meneriakinya. Mika hanya menurut, toh itung-itung sebagai upah untuk Aldo yang selalu mengajarkannya pelajaran matematika.

Mika melotot karena kelakuan Aldo dengan memberikan flying kiss kepadanya. Tentu saja hal itu menjadikan sebagai pusat perhatian.

Untuk mengurangi rasa tak nyaman karena orang-orang menatapnya, Mika memilih untuk mengalihkan pandangannya dengan mengitari penjuru lapangan. Seketika netranya malah beribobrok dengan iris coklag milik Dito. Cukup lama mereka berpandangan, tapi pada akhirnya Mika yang lebih dulu memutus tatapan mereka.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang