Kamu selalu bisa menarik perhatianku agar selalu tertuju padamu.
Vote dulu!!
Part ini panjang banget, jadi maklum kalo ada typo. Aku ngetik langsung update soalnya
Happy Reading!!
"Aku 'kan udah bilang, Bang. Gak usah bikin acara kayak gitu, potong kue bareng sama mama, papa, Abang aja udah cukup buat aku."
Duta yang masih bersikeras membujuk adiknya pun kembali berujar. "Ini 'kan sweet seventeen kamu, Dek. Harus dirayain dong, sekali seumur hidup loh. Lagian kamu tinggal undang temen kamu buat dateng aja, semuanya udah Abang siapin," bujuk Duta.
Mika memutar bola matanya kesal. "Aku yang ulang tahun, kok Abang yang ribet."
"Bukan gitu, Abang 'kan pengen ngasih sesuatu buat ulang tahun kamu yang ke tujuh belas." Duta masih kekeuh.
Mika menghela napas. "Tinggal kasih aku uang sekoper kalo mau bikin aku seneng." Mika membenarkan posisi duduknya. "Abang gini karena mau nyogok aku biar gak marah lagi, 'kan?" cecarnya menuntut.
"Mana ada, Abang ikhlas kok ngasih Neandro sehari buat ulang tahun kamu." Duta tak terima dituduh yang tidak-tidak, padahal acara ini sudah ia rencanakan dari jauh-jauh hari. Jauh sebelum ia bertengkar dengan Mika.
"Dihh sok baik baget," cibir Mika julid.
Duta menatap Mika kesal, yang dibalas dengan raut wajah mengejek gadis itu.
Karena melihat raut menyebalkan yang Mika tampilkan membuat Duta menjadi kesal. Pemuda itu langsung memiting leher Mika dengan tangan kanannya.
"Udah dikasih acara gratis, eh malah gak tau terima kasih," sarkas Duta.
Mika memekik. "Ihhh sakit, Abangggg. MAMA!! ABANG NIHH GANGGUIN KAY!!" teriaknya sembari meronta-ronta.
Karena mendengar pekikan putri bungsunya sesegera mungkin Camila menghampiri kedua anaknya. Padahal ia tadi sedang sibuk membuat kue, kakak beradik itu malah membuyarkan konsentrasinya.
"Ada ap-- ADUH ABANG!! ITU ADEKNYA KESAKITAN, LEPASIN, BANG!!" seloroh Camiila heboh.
Mendengar teriakan Caila yang memenuhi penjuru ruangan, Duta lantas melepaskan tangannya dari leher sang adik. Ia sudah bersiap akan disemprot habis-habisan oleh kanjeng ratunya.
"Abang apa-apaan sih? Gak boleh gitu sama adeknya."
Duta meringis, memberi ruang untuk sang mama duduk di antara ia dan Mika.
"Enggak, Ma. Kita tadi tuh cuman bercanda," alibinya.
"BERCANDA MATAMU!! Leher Kay sakit tau." Mika memberenggut kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKADO [END]
Teen FictionMika tuh sukanya sama si Ketua OSIS. Tapi kenapa malah si Kapten Basket yang mepetin dia? Belum lagi, si mantan pelitnya malah nampakin wujudnya lagi setelah satu tahun gak ketemu. Ini tentang mereka yang tak sengaja dipertemukan kembali -MIKADO **...