41. Aldo

3.2K 414 28
                                    

Harus ku akui, aku kembali menjatuhkan hatiku padamu.

Harus ku akui, aku kembali menjatuhkan hatiku padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu!!

Happy Reading!!


"Kak Dito."

Dito tersenyum membalas sapaan Mika. Cowok itu lantas ikut duduk di sofa putih yang diduduki Mika dengan memberikan sedikit jarak di antara mereka.

"Mau minum apa, Kay?"

Mika menggeleng. "Gak usah, Kak. Tadi kak Juna udah nawarin aku."

Dito mengangguk mengerti. Tak lama kemudian, akhirnya Arjuna datang dengan membawa gelas berisi air putih dan meletakkannya di atas meja.

"Pelit banget cuma ngasih air putih doang, mana cuman bawa segelas lagi," cibir Dito kepada Arjuna yang masih berdiri.

"Dia yang minta."

"Ya seenggaknya sama cemilan sekalian."

"Gak ada. Gue belum belanja."

Dito mendengus kasar. "Udah sana! Gue mau ngobrol berdua sama Kayla."

Ketika Dito dan Arjuna berdebat, Mika malah memandang lekat wajah kusut Dito. Tanpa ia sadari, Dito sudah berbalik menatap Mika yang juga menatapnya.

"Ekhem." Dito berdehem untuk mencairkan suasana yang terasa canggung.

Mika mengerjapkan matanya seolah tersadar. "Emm a-aku b-boleh minum airnya, Kak?"

Dito tersenyum geli melihat kegugupan Mika. "Emang buat kamu, 'kan?"

Tanpa aba-aba, gadis itu langsung meminum air putih dalam gelas hingga tandas.

Mika nyengir. "Aku haus." Sementara Dito terkekeh mendengar pengakuan polos Mika.

"Ada apa mau ketemu aku?"

"Aku mau liat keadaannya Kak Dito. Sama mau ... "

"Mau?"

"Mau mastiin sesuatu," cicit Mika.

"Keadaan aku baik-baik aja, seperti yang kamu lihat."

"Yang aku lihat, Kak Dito gak baik-baik aja," sanggahnya. "Aku baru tau tadi tentang tante Elle sama om Candra. Aku jahat banget gak sih, gak ada disaat Kak Dito lagi ada masalah. Padahal tiap ada apa-apa, aku sama abang selalu repotin Kak Dito."

Dito masih menatap Mika, tatapannya lembut. "It's okay. Aku selalu berusaha baik-baik aja. Kamu gak jahat, aku yang bikin kamu jadi ngejauh kayak gini."

"Tapi aku juga salah."

"Enggak, Kay!" Dito bersikeras.

Mika langsung ciut. Lalu kemudia berujar. "Apa pun masalah Kak Dito, semoga Kakak bisa ngehadapinnya ya, Kak. Karena masalah ini ada untuk membuat Kak Dito semakin dewasa, aku yakin Kak Dito bisa." Mika mengepalkan tangannya seolah memberi semangat kepada Dito. Karena bagi Mika, permasalahan yang menyangkut orang tua memang berat.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang