43. Official

3.4K 445 41
                                    

Pada akhirnya aku memilih untuk mengulang kembali.

Pada akhirnya aku memilih untuk mengulang kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu dong!!

Happy Reading!!

Mika duduk di bangku miliknya dengan mata yang menatap lurus papan tulis di depannya. Sebenarnya gadis itu belum siap untuk menghadapi hari ini, terlebih setelah video pelabrakan papa dan selingkuhannya yang viral di media sosial.

Bahkan yang lebih membuat Mika terpuruk adalah perihal pertengkaran kedua orang tuanya kemarin, berakhir dengan terlaksananya proses perceraian Camila dan Handika.

Saking asiknya melamun, Mika sampai tak menyadari jika Aldo sudah duduk di sampingnya, dengan sorot mata cemas yang terpacar di mata cowok itu.

"Are you okay, Kay?"  tanya Aldo khawatir.

"I'm okay. Aku udah tau dari awal kalau akhirnya bakal kayak gini, lama-kelamaan kebohongan papa pasti bakalan kebongkar." Mika tersenyum pahit mengingat hal itu.

"It's okay, everything will be fine. Aku siap kok dengerin cerita tentang keluarga kamu, Kay. Aku tau kamu pasti bisa ngadepin ini." Aldo tersenyum menyemangati.

Mika menatap Aldo sekilas. "Mama sama papa mutusin buat pisah," ungkap Mika lirih. "Kemarin papa pulang, terus berantem sama mama. Mama kecewa banget sama papa, karena awalnya mama pengen aku sama abang gak tau keburukan papa makanya mama nutupin sendiri. Abang juga marah, mereka bertiga saling teriak, aku takut." Mata gadis itu berubah menjadi berkaca-kaca.

Aldo mengusap bahu Mika yang bergetar, selanjutnya cowok itu membawa Mika kedalam pelukannya. Sesaat Mika mematung, namun kemudian membalas pelukan Aldo. Untung saja kelas masih sepi sehingga Mika bisa bebas untuk menangis di pelukan Aldo.

"Udah lebih baik?" tanya Aldo sembari mengusap air mata di pipi Mika, sesaat setelah mereka melepas pelukannya.

Mika mengangguk. "Makasih ya, Nal." Yang dibalas senyuman oleh Aldo.

"Senyum dong, Kay," timpal Aldo yang langsung dituruti oleh Mika. "Nah, gitu 'kan cantik."

Mika yang tengah tersenyum malu-malu, tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan Siska yang langsung menggebrak mejanya.

"MAKSUD LO APA?!" bentak Siska dengan wajah yang sarat akan kemarahan.

"Apa?" tanya Mika tak mengerti.

"LO PERMALUIN NYOKAP GUE DI DEPAN UMUM!!" Siska masih berucap dengan nada tinggi, yang membuat Mika semakin kebingungan.

"YANG KEMAREN LO LABRAK ITU NYOKAP GUE!!" Kalimat terakhir yang Siska lontarkan sontak saja membuat Mika mematung.

Selama mereka berteman, Siska sering bercerita jika dia memiliki papa baru. Orang yang Siska ceritakan itu sering memberikan apa yang Siska inginkan dan sangat menyayangi Siska seperti anak kandungnya sendiri.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang