Extra Part 1

4.5K 450 2
                                    

Happy Reading<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading<3

***

Cowok dengan sweater berwarna abu-abu bersama balita perempuan yang anteng digendongannya, tampak tengah berdiri menunggu kedatangan seseorang.

Sesekali dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, untuk sekedar memastikan.

"Cil, kamu turun, ya? Pegel nih tangan Abang."

Si balita menatap wajah abangnya sejenak, lalu kemudian mengangguk.

"Pegangan terus ya, Cil. Jangan sampe lepas. Kalo kamu ilang, bisa-bisa pas sampe ke rumah Abang dijadiin rendang sama mami," kelakar pemuda bernama lengkap Renaldo Artha Kavindra itu.

"Iya, Abang."

Sementara itu, di sisi lain gadis yang tengah menyeret koper berwarna putih nampak melebarkan pandangannya seolah mencari keberadaan seseorang.

"Renaldo beneran mau jemput, Kay?"

"Iya, Ma. Katanya dia udah di bandara dari tadi."

Sesuai janjinya waktu itu, pada saat libur semester Mika akan pulang ke rumah lamanya untuk menghadiri acara lamaran Duta sekaligus acara ulang tahun Aleya.

Tentu saja kemarin Aldo mengabarkan jika dia akan menjemput Mika di bandara. Untuk itu sekarang Mika langsung mencari keberadaan Aldo.

Mika menggeret koper dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya digunakan untuk menggenggam jemari sang mama.

Ketika mata Mika menangkap sosok yang dicarinya, gadis itu tersenyum lebar lalu mempercepat langkahnya menghampiri Aldo yang kini tengah menggandeng Aleya. Lihat saja, mereka terlihat menggemaskan di mata Mika.

Sementara Aldo yang menyadari keberadaan Mika, sontak melebarkan senyumnya. Aldo benar-benar merindukan gadis itu.

Saat jarak mereka semakin dekat, Aldo langsung merentangkan tangannya dan tentu saja Mika langsung menyambutnya. Mereka saling berbagi pelukan untuk beberapa saat.

"Kangen banget ..." Aldo mengusap pelan punggung Mika.

"Samaaa ..."

Lalu mereka melepaskan pelukannya dan Mika berjongkok hingga menyamai tinggi Aleya. "Hai, Cantik!" Mika mencubit pelan pipi gembul Aleya.

"Halo!" balas balita itu malu-malu.

"Aleya kenal Kakak, gak?" tanya Mika. Pasalnya terakhir mereka bertemu pada saat Aleya berumur satu tahun. Mereka hanya saling menyapa secara virtual.

MIKADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang