Bab 58 : Sidang

7K 591 11
                                    

Karena berusaha meluruskan hubungan orang lain itu nggak semudah meluruskan hubungan sendiri, Alfa kesulitan untuk mempersatukan hubungan keluarga Sakura. Bukan karena masalah status Zeno yang nggak punya orang tua, tapi karena total kekayaan Zeno yang nggak sebanding dengan keinginan orang tua sang calon istri.

Zeno yang mulai putus asa akhirnya di sidang oleh daddy-daddy keren, siapa lagi kalau bukan Alfa, Varo, Taek Won dan Jin Hyuk. Sedangkan Sakura, di bawa oleh istri-istri mereka, di tempat berbeda, untuk perkenalan dan menjadi akrab.

"Karena kau orang kepercayaan Alfa, dan sudah dianggapnya sebagai keluarganya, aku tidak keberatan membantumu. Kau boleh memilih salah satu Villa termahal ku di Jepang, itu sebagai hadiah pernikahan kalian dari ku." Taek Won sang milyader dari Korea, yang punya properti gedung di mana-mana, tak keberatan membagikan hartanya pada orang penting bagi Alfa.

Varo mengeluarkan katalog perhiasan miliknya dan memberikannya pada Zeno. "Nggak usah milih, harga di katalog itu kurang lebih 100 milyar, tunjukan itu pada calon ibu mertuamu, kamu nggak kekurangan mas kawin."

"...."

Jin Hyuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia tak bisa memberikan barang mewah seperti Taek Won dan Varo karena dia sendiri tidak sekaya mereka. "Aku bisa meng-handle bagian dapur, kau tidak perlu menyewa chef terkenal, soal makanan Jepang, Korea dan China, aku bisa memasaknya dengan baik, Delta dan Lily juga bersedia membantu. Dan...aku mungkin tidak sehebat Taek Won dan istrinya yang sudah jadi hacker handal, tapi kalau sekedar menghilangkan artikel buruk dari sosmed, aku bisa melakukannya. Dan juga, istriku punya perusahaan penerbitan sendiri. Calon istrimu bisa menerbitkan karya-karya novel dan komiknya di sana. Mungkin tak sebesar dan sepopuler perusahaan penerbitan calon istri ku yang dulu, tapi untuk sekedar kembali menyalurkan hobinya sebagai penulis, mungkin itu bisa membantu."

"Dia hanya merendah!" Taek Won dan Varo berkata secara bersamaan.

"Jangan izinkan istrimu mencicipi kue buatannya, mereka bisa jadi sangat dekat sampai membuat mu cemburu setengah mati." Kalimat itu datang dari Varo. Makna di balik penjelasan itu adalah Varo menjamin kalau Jin Hyuk memang pintar masak.

Taek Won juga ikutan berbisik. "Aku harap calon istrimu tidak suka main game online atau kalau tidak, dalam seminggu kau akan melajang selama 5 malam. Ingin rasanya ku hancurkan komputer di rumah setiap kali istriku mulai main game online. Itu, istrinya penyebabnya."

"....." Zeno bersyukur, Sakura tidak suka main game. Tapi ia tau wanita itu suka makanan yang manis, soal ini Zeno punya niat untuk mulai mendisiplinkan nya.

Alfa menyudahi perang batin antara Jin Hyuk, Varo dan Taek Won dengan menyampaikan hal yang bisa dilakukannya demi kelancaran hubungan Zeno.

"Kamu tau aku punya rumah kosong di Dubai, aku juga punya banyak komplek mewah di seluruh Indonesia, dan aku juga salah satu pemilik stasiun TV ternama. Kau boleh mengakui semua kekayaan ku itu milik mu, aku tidak keberatan sama sekali."

Zeno menyunggingkan senyum. "Bagaimana kalau aku pura-pura baik, lalu menipu kalian semua. Kenapa kalian begitu percaya pada ku?"

"Aku percaya pada nya." Varo, Taek Won dan Jin Hyuk menjawab kompak, menunjuk ke arah Alfa.

Alfa hanya mengangkat bahu, bersikap santuy namun terkesan sombong. "Aku juga percaya pada mu. Kita sudah tumbuh bersama sejak kuliah, kau bahkan memberikan separuh roti bekal makan siang mu pada ku."

"Itu karena aku belum tau kalau kau ternyata anak orang kaya. Aku kira dulu kau anak kucing yang kelaparan."

Alfa kembali tersenyum. "Berkat sepotong roti itulah kita jadi akrab, aku tau latar belakang mu dan di detik terakhir wisuda kau baru tau kalau aku ini tajir. Tapi toh kita tetap berteman dan aku selalu yakin kalau kau itu orang baik. Jadi yah, berbagi denganmu bukan masalah untuk ku. Lagipula...kalau kau berani berbuat jahat, mungkin inilah kesempatan terakhir mu, karena untuk berkumpul seperti ini dan membuat mereka mau ikut nyumbang hadiah, susahnya udah setengah mati. Mereka ini orang super sibuk dan nggak suka ninggalin anak bini, aku bahkan harus bayar biaya tiket pesawat kedua Bapak ini." Alfa menunjuk pada Taek Won dan Jin Hyuk. Kecuali Varo, kedua orang itu tidak tinggal di Jakarta.

The Last Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang