Bab 24 : Konsultasi Cinta

9.1K 1.1K 16
                                    

Sehari sebelum kepulangan Alfa ke Indonesia. Dia meeting dengan 2 rekan bisnisnya di sebuah restoran yang ada di kota Seoul.

"...."

"...."

"Jangan hanya menatapku begitu, aku konsultasi pada kalian, karena hanya kalian yang sudah menikah. Jinhyuk masih proses seperti ku dan Zeno....pria itu lebih peduli ada uang." Akhirnya Alfa angkat bicara.

Sebelum-sebelumnya nya Alfa merasa kalau cara yang ia gunakan salah, makanya tiap kali melamar Delta, pria itu selalu di tolak. Jadi kali ini ketika ia punya kesempatan bertemu dengan senior (teman-teman yang sudah menikah) di Korea, ia berniat mendapatkan solusi dari masalahnya.

Azri Alvaro, pria yang menjadi rekan bisnisnya itu baru menikah 2 bulan yang lalu dan ia turut hadir di acara pernikahan itu. Awalnya kalau Alfa pikir, pria dingin itu tidak akan pernah menikah, apalagi mengingat sifatnya dan Alfa tidak jauh beda, pria yang hanya peduli dengan pekerjaan. Namun mendadak Varo mengirim pesan padanya menyuruhnya datang ke pernikahan mereka. Benar-benar tak terduga.

Lalu Jung Taek Won, rekan bisnis yang baru di kenalnya 3 bulan ini, juga sudah menikah dan memiliki 2 orang anak kembar seumuran Dafa. Karena mereka bertiga memiliki sifat dan tertarik membangun kerajaan bisnis sendiri, makanya mereka jadi akrab dan Alfa nyaman untuk konsultasi masalah pribadinya pada mereka.

"Aku memaksa....bukan, aku hanya tak memberikan pilihan lain pada istri ku, waktu itu dia....terdesak untuk segera menikah yah....detailnya kalian tidak perlu tau."

"...." Jawaban yang sama sekali tidak memuaskan. Alfa menoleh ke arah Jung Taek Won yang meminum mocca latte dengan santai.

"Istriku....dia yang melamar ku lebih dulu, hahahaha."

"...."

"...."

Jung Taek Won kembali melanjutkan penjelasannya. "Aku sudah mempersiapkan aksi lamaran yang spektakuler, dengan ribuan kamera dan di siarkan secara live, tapi....dia menghancurkan planning itu dengan melamar ku lebih dulu di kantor ku. Aku tidak mengeluh, aku hanya langsung setuju dan kami menikah. Yah, sesimpel itu, setelah dia membiarkan ku menunggu lebih dari 6 tahun."

Alfa dan Varo sedikit terkejut mendengar kalimat terakhir itu.

"Kau....pacaran selama 6 tahun?" Tanya Varo.

Taek Won mengangguk. "Sebenarnya....aku pertama kali melamarnya saat syuting dan di jadikan iklan properti milik ku, saat itu aku di tolak dengan tegas. Tapi aku tidak menyerah dan akhirnya setelah penantian panjang, dia luluh juga."

Alfa merenungkan hubungannya dengan Delta, dia memang sudah dari kecil mengenal gadis itu tapi di banding Taek Won yang sudah mengejar pacarnya selama lebih dari 6 tahun, ia merasa perjuangannya belum seberapa.

Varo melirik ke arah temannya itu. Ia lantas menjelaskan tentang kisah cintanya bersama sang istri yang menikah tanpa ada status pacaran. "Aku menikahi istriku karena aku yang lebih dulu jatuh cinta padanya dan karena aku yakin akan hidup sampai tua dan aku menjanjikan itu padanya, kami akhirnya setuju menikah. Meskipun pada saat itu dia belum yakin betul dengan perasaannya padaku. Intinya, mau pacaran lama atau bertemu langsung menikah, salah satu dari kalian harus yakin dan percaya dulu bahwa kalian akan tetap bersama sampai maut memisahkan. Di kondisi ku, aku berjanji pada diriku sendiri, aku hanya akan menjadikan istriku satu-satunya pendamping hidupku. Membuatnya dan diriku saling mencintai dan tak terpisahkan, menjauhkan kami dari para perusak rumah tangga orang. Selain pekerjaan, yang ku pedulikan hanya membuat istri dan anak-anak ku bahagia."

"Apa yang menjadi ketakutan calon istri mu, jauhkan itu darinya. Jangan pernah membuat kesalahan yang akan mematahkan hatinya dan jujurlah satu sama lain. Satu saja kebohongan maka kau sudah membuat satu lubang pada hubungan kalian." Kali ini nasehat itu datang dari Taek Won. "Aku tidak pernah berbohong pada istriku setelah kami resmi menikah." Tambah pria itu di akhir kalimatnya.

"Tapi aku baru saja berbohong padanya." Gumam Alfa tiba-tiba. "Aku harusnya pulang minggu lalu, tapi aku sengaja tidak menelpon atau mengirim pesan padanya demi mempersiapkan proposal lamaran yang romantis. Aku bukan orang seperti itu makanya aku ingin belajar jadi romantis dan dia jadi terharu pada tindakan ku. Sikapnya yang terlalu pengertian dengan kesibukan ku kadang membuat ku stress. Padahal kadang aku ingin dia menganggu ku saat aku bekerja."

Varo dan Taek Won sama-sama tersenyum. Sepertinya mereka memiliki tipe wanita yang sama. Mencintai wanita yang tidak peka.

"Aku mengeluh pada istriku tentang hal itu, dia selain tidak peka juga kadang tidak perhatian pada ku. Tapi dia berubah, setidaknya aku menempatkan alaram di ponselnya dan mewajibkannya menelpon ku tiap 4 jam ketika aku bekerja. Aku juga mewajibkannya membalas semua pesan dari ku setiap setengah jam."

Alfa menatap Taek Won sembari mengerutkan dahi. Bukankah itu terlalu berlebihan?

Varo meminum jus strawberry miliknya sebelum menimpali penjelasan Taek Won. "Aku selalu sarapan, makan siang dan pulang sebelum makan malam, aku lebih suka makan bersama istri ku dan ketika aku tidak bisa pulang. Istriku wajib mengengkat telponku setiap jam 8 pagi dan jam 9 atau 10 malam. Tapi...sepertinya aku akan merubah peraturan itu, dia juga punya sifat yang tidak peka padahal aku merindukannya setiap saat."

Alfa mengangguk mengerti. Sebenarnya dia juga ingin melakukan hal seperti itu, tapi pria itu takut Delta tidak menyukai tindakan seperti itu. "Kalau aku bertindak seperti kalian....apakah dia tidak akan ilfil pada ku?"

"Kalau dia mencintai mu dia tidak akan ilfil padamu." Ke dua pria yang duduk bersama Alfa menjawab tegas.

"Jadi....apakah kalian akan keberatan kalau aku membatalkan kontrak penyewaan salah satu villa milik mu selama 1 tahun dan juga masalah berlian sebagai mas kawin....

"Hei Pak!, Kita baru saja tanda tangan kontrak persetujuan setengah jam yang lalu." Varo berkata dengan nada tidak senang. Alfa memesan 7 kalung, gelang, anting-anting, dan sepasang cincin berlian di perusahaan milik Varo, dia bahkan mengharuskan pesanan pria itu memiliki desain spesial dan tidak sama dengan yang lain. Jadinya Varo mendesain sendiri dan sketsanya baru saja di setujui Alfa. Dia tidak terima kalau harus kehilangan uang jerih payahnya.

Alfa menoleh ke arah Taek Won yang tak menunjukkan reaksi apapun.

"Itu terserah saja, tapi setelah ini villa itu akan ku jual."

"...." Alfa menghela nafas dalam. Ia jelas tidak mau melepaskan kesempatan tinggal di villa mewah pinggir pantai yang biaya sewanya hanya sebesar iklan properti Taek Won boleh tayang gratis di stasiun TV miliknya. "Aku akan mengabari kalian lagi besok, sekarang aku harus kembali ke Indonesia."

Sebelum mereka keluar dari restoran tempat mereka melakukan meeting, Taek Won mengingatkan Alfa tentang sekretaris barunya.

"Sebaiknya jangan ada wanita lain di sekitar mu, apalagi ketika kau sedang menjalani hubungan jarak jauh."

Alfa otomatis menatap ke arah Zara, sekretaris barunya nya yang merupakan teman kuliah dan juga sepupu Zeno. Gadis itu berdiri diam di samping mobil Alfa.

Taek Won kembali menyelesaikan kalimatnya. "Wanita itu....kadang sulit sekali di mengerti dan diberi pengertian."

🌸🌸🌸

The Last Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang