Jadi siapa bilang seorang Zeno tidak bisa sadi single parent?
Pria itu malah terlihat sangat bahagia dan bahkan jadi hot daddy yang makin sering menjadi target para wanita.
Yang menderita adalah ayahnya, atau orang yang dulu mengaku sebagai wali dari pria dewasa itu. Siapa lagi kalau bukan Alfa.
"Aku kan harus mengurus Alaric, sendirian, sekarang dia nggak suka main sama babysitter nya. Jadi kamu sebagai direktur, tolong carilah pengganti ku, atau repot kan saja sekertaris ku untuk mengurusi urusan perusahaan." Tolak Zeno ketika Alfa meminta pria itu untuk meeting keluar negeri.
"Dasar wakil direktur tidak bertanggungjawab! Mereka meminta mu menemui mereka, lagipula ini demi kelancaran hubungan bisnis, apa salahnya kalau kau ikuti sekali saja." Alfa terus menggerutu kesal.
Zeno nyengir. "Aku rasa kau yang mengajariku untuk tidak termakan perangkap di balik ajakan meeting berdua di luar negeri seperti itu. Lagipula wanita itu sudah punya suami dan anak, kenapa dia mengajak ku meeting di hotel, kan cuma tinggal tanda tangan saja, kalaupun dia tidak mau ya sudah! Aku bisa cari rekan bisnis yang lain. Tenang saja! Perusahaan tidak akan rugi karena kehilangan rekan bisnis busuk seperti itu."
Alfa mengurut pelipisnya, lama-lama sifat Zeno benar-benar mirip dengan Alfa. Itu tambah membuatnya pusing. "Kalau begitu segera cari rekan bisnis yang kompeten dan serahkan berkasnya pada ku. Kita sedang butuh model tambahan untuk meningkatkan performa stasiun TV kita, juga cari novelis yang kau bilang kalau dirinya sedang jadi incaran banyak stasiun TV untuk di jadikan sinetron itu. Kita tidak bisa kalah saing dengan stasiun TV lain. Kau bilang kalau novel karya wanita itu berkualitas, cari dia sampai dapat dan biarkan Delta mengurus Alaric untuk sementara. Jadi kau bisa bekerja dengan benar!"
Zeno menatap Alfa dengan pandanga datar. "Dulu siapa yang ambil cuti 3 bulan untuk merawat anak laki-lakinya yang sedang masa pertumbuhan, orang itu bilang kalau anak punya masa golden time dimana peran orang tua itu sangat penting. Aku kan ayahnya dan dia masih belum punya ibu, jadi aku wajib menemaninya 24 jam. Lagipula aku belum pernah ambil cuti, cuma sesekali tak masuk kerja saja. Tidak seperti seseorang yang langsung kabur dan bilang cuti."
"....." Alfa tak bisa membalas kata-kata itu. Ia hanya langsung membanting pintu dan keluar, lalu menelpon istrinya dan mengeluh panjang lebar.
🌺🌺
"Cepat carikan Zeno seorang istri. Lama-lama dia jadi nggak punya waktu untuk kerja karena anaknya itu. Menyebalkan!"
"...." Lagi, hal ini sudah biasa jadi masuk ke telinga Delta di jam makan siang. Alfa datang ke cafetaria dan mengeluh soal Zeno yang sedang menikmati masa-masa menjadi ayah yang baik.
"Kamu seperti nggak pernah mengalami hal ini saja. Dulu juga kamu begitu bahkan sampai usia Dafa 5 tahun, kamu juga begitu waktu Kalysa lahir. Zeno hanya balas dendam pada mu, dulu kau juga membuatnya tak bisa tidur karena pekerjaan yang menumpuk yang kamu serahkan padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Chance (END)
RomanceDelta dan Alfa merupakan tetangga dan teman sekelas dari TK hingga SMA. Meski begitu keduanya tidak pernah benar-benar berteman, hingga akhirnya Alfa kuliah di luar daerah. Mereka dipertemukan kembali dalam suasana canggung. Alfa dengan jas hitam ra...