Bab 37 : Kalysa

8.8K 903 23
                                    

Setelah hampir 1 jam di ruang operasi, akhirnya bayi perempuan lahir ke dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah hampir 1 jam di ruang operasi, akhirnya bayi perempuan lahir ke dunia. Sayangnya sang suami tak ikut menikmati momen haru itu lantaran sudah pingsan sebelum operasi di mulai.

Dasar lemah!

Itulah komen dari Nafa ketika membantu kakaknya yang pingsan tepat ketika akan memasuki kamar operasi, membopongnya untuk di pindahkan ke ruang rawat yang akan di tempati Delta setelah operasi.

Ayah Alfa hanya menarik nafas dalam dan bergumam pelan. "Tunggu aja giliran kamu nanti, nak!"

Hal yang Nafta tidak tau adalah, karena Alfa mengalami hal yang sama yang dialami ayahnya, yaitu menanggung rasa sakit tak tertahankan ketika istrinya akan melahirkan dulu. Dulu, ayah Alfa juga pingsan di detik-detik menjelang kelahiran Alfa. Fenomena yang ajaib dan langka ini, benar-benar terjadi turun temurun di keluarga Alfa dan ayah Alfa yakin, kalau Nafta juga akan mengalami hal itu nantinya.

Dan soal bayi perempuan mungil yang bahkan tak menangis ketika lahir itu. Si kecil itu bahkan terus bangun dan langsung membuka matanya begitu di keluarkan dari perut itunya.

Ia tetap sadar seolah menunggu ibu dan ayahnya yang masih berjuang.

Delta akhirnya dipindahkan keruang rawat setelah dua jam berada dalam pengawasan di sebelah kamar rawat operasi.

Sekarang wanita yang baru saja melahirkan itu di tempatkan di kamar rawat mewah yang di sebelahnya sudah ada Alfa yang duduk di tempat tidur dan tersenyum lemah dengan infus yang terpasang di tangannya.

Alfa tersenyum bahagia dan juga lega istri dan anaknya baik-baik saja. Dan benar apa yang dikatakan Delta, Alfa tak bisa melepaskan pandangan mata dari bayi mungil yang baru saja di pindahkan ke ruangan itu.

Wajah imutnya yang mendamaikan hati, tatapan mata murni yang begitu menenangkan, serta lesung pipi yang hilang timbul di kedua pipi si mungil itu, membuatnya benar-benar terlihat manis.

Alfa benar-benar terharu ketika jari mungil itu menggenggam jari kelingking Alfa.

"Aku tidak akan membiarkan pria manapun mengambil putri cantik ku ini."

"....."

Kalimat penuh tekat itu memecahkan suasana haru yang terjadi saat itu. Delta menarik nafas dalam. Suaminya ini, pasti akan jadi ayah paling overprotektif di dunia.

Ia merasa kasihan dengan nasib yang dialami anak perempuannya ini kelak.

🌺🌺

🌺🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang