Bab 6 : PENDEKATAN

16.7K 1.7K 51
                                    

Alfa datang untuk makan siang di kontrakan Delta. Milyader jomblo yang sudah ditolak yang ke 95 kali oleh seorang janda beranak satu itu, kini menatapnya dengan pandangan tidak suka.

“Semangkuk harganya 20 ribu, karena kamu tadi pagi juga numpang sarapan jadi 30 ribu, kopinya 10 ribu, tolong segera masukkan uangnya dalam toples di sana seperti biasa, itu uang sumbangan buat beli makanan besok.”

“....” Selama 95 hari ini, Alfa lah yang paling rajin mengisi toples kaca itu. Ia mengeluarkan selembar 50 ribuan dan memasukkannya ke sana.

“Tolong jangan berdiri disitu, kamu menghalangi pandanganku dari oppa Korea ganteng di sana.”

“....” Ingin ku banting rasanya tivi ini.

“Hei!!! Apa-apaan sih?! Orang lagi nonton juga.” Delta menatap Alfa, kesal.

Yang ditatap malah tidak peduli. “Waktu makan dilarang nonton!”

Delta langsung mencibir. “Yang ada itu dilarang ngomong. Cepet sini kembaliin remot tivi nya!”

“Nggak!” Tolak pria itu. “Aku mau nasi, ambilin aku nasi!”

“Nasi ada, cuma lauknya nggak ada, tadi nggak sempat masak, aku bangun kesiangan dan telat ngajar, kamu mau makan nasi doang? Atau kamu mau makan nasi lauk kolak ubi? Nggak apa-apa sih! Kamu kan suka makanan manis”

“.….” Alfa cemberut. “Tapi aku lapar, dan aku nggak suka kolak.”

“.....” Kali ini giliran Delta yang terdiam. Nih orang banyak amat maunya dahh!

Delta langsung ke dapur. Ia menggoreng telur mata sapi, juga ikan teri medan dicampur irisan bawang putih dan cabai rawit. Lalu mengambil nasi hangat dan menggorengnya dengan mentega dan kecap asin. Jadilah 2 porsi nasi goreng dadakan terhidang di meja.

“Aku juga lapar!” Delta berkata seolah mengerti arti tatapan heran Alfa melihat 2 piring itu.

Tapi pria itu malah langsung menggeser 2 porsi nasi goreng itu ke arahnya, dan mendekatkan mangkok kolak kearah Delta. “Kamu makan kolak, aku makan nasi. Aku bayar!”

“.....”

Akhirnya Delta hanya bisa menatap kesal pria tak tau malu yang memasukkan uang tambahan 50 ribu lagi kedalam toples. "Aku bayar dua kali loh, sekalian buat makan malam."

"....." Cih!

🌺🌺

“Kamu nggak balik kerja?” Delta bertanya setelah selesai mencuci piring.

Alfa sedang mengganti baju Dafa ketika menjawab pertanyaan gadis itu. “Males.”

“Direktur macam apa yang pemalas seperti ini? Kamu mau bikin perusahaan kamu bangkrut?” Delta kembali bertanya sembari menyindir pria itu.

Alfa menjawab santai. “Yang kerja kan pegawainya, tugas Direktur itu mantau, meeting, tanda tangan, ngeluarin gaji, itu doang. Dan lagi nanti pas aku sibuk, kamu juga bakal susah ke temu akunya.”

“Cih!"

Ketika melihat Delta sudah selesai mencuci piring, Alfa langsung menggendong Dafa. “Ayo keluar, beli bahan makanan, terus beli baju baru buat Dafa, yang ini udah kekecilan.”

The Last Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang