Bab 10 : Kesepakatan

15.7K 1.7K 33
                                    

Janji bahwa pria itu akan menghancurkan mantan suaminya benar-benar di tepati Alfa. Berita kasus penipuan muncul di semua stasiun tivi.

Wajah mantan suaminya dan juga keluarga besar mantan suaminya terpampang jelas di layar. Delta terkejut mengetahui fakta bahwa bukan hanya dia satu-satunya wanita yang telah di tipu oleh pria itu. Anehnya, namanya dan keluarganya (Delta) tidak di cantumkan dalam daftar korban.

Tidak ada berita yang menyangkut pautkan dirinya dengan pria brengsek itu. Dan Delta merasa lega karena hal itu, setidaknya dirinya dan keluarganya tidak akan di usik oleh para wartawan, meski Delta tidak yakin para tetangganya tidak tau berita ini.

"Aku sudah mengirim pengacara dan bodyguard untuk menjaga keluarga mu. Hanya untuk jaga-jaga siapa tau ada orang tak tau malu, mau mengungkit kisah pahit orang lain. Kamu nggak perlu khawatir. Aku juga sudah bicara dengan ayahmu tentang masalah ini dan keluargamu setuju untuk tidak membahas pria brengsek itu lagi."

"....."

"Tanah, rumah dan aset keluargamu sudah di kembalikan atas nama ayahmu. Dan masalah hutang di bank yang berusaha kamu bayar itu...kamu nggak perlu bersusah payah menghemat uang lagi untuk membayarnya, karena pria brengsek dan keluarganya lah yang sekarang harus melunasinya. Mereka juga sekarang yang berhutang padamu dan kalau mereka tidak melunasinya, hakim sudah menetapkan bahwa hukuman seumur hidup pantas untuk mereka."

"......" Wow....Hanya dalam 3 hari, Alfa mampu menyelesaikan masalah yang membuatnya depresi dan trauma selama bertahun-tahun. Delta jelas makin kagum pada pria itu.

"Aku sudah membereskan masalah mu. Sekarang....kau hanya punya satu masalah lagi."

Dan apakah itu?

Penjelasan panjang via telepon itu terpaksa berhenti karena Zeno memanggilnya dengan sedikit kesal. "Para investor asing itu sudah setengah jam menunggu di ruang meeting. Ayo cepat kerja!"

Alfa mendengus kesal. "Aku juga sedang membicarakan hal penting."

"Benarkah? Bukannya kamu hanya mau melamarnya lagi?"

"....."

"....." Delta menutup mulutnya agar tidak ketahuan tertawa. Ia langsung memutuskan panggilan telpon itu. Tidak tau kalau tindakannya malah membuat Alfa kesal dan hampir membanting ponselnya.

"Dasar pengganggu!" Alfa berdiri dan pergi mendahului Zeno

Ia membanting pintu dan hanya membuat Zeno mengelus dada, berusaha sabar.

🌺🌺

Alfa kembali ke kontrakan Delta dengan perasaan kesal. Pertama, tentu saja karena Zeno membuatnya gagal melamar Delta, dan kedua, karena para investor asing itu bersekongkol berusaha menipunya.

Namun perasaan kesal itu langsung berganti dengan perasaan heran lantaran pria itu melihat begitu banyak makanan terhidang di atas meja.

Ayam bakar, rendang, sate Padang, ikan nila bakar, lontong sayur.

"Kamu....mau sedekah? Atau sedang mengadakan pesta makan-makan? Lagi banyak duit ya?"

"......"

Delta mengambil piring, menyendok kan nasi dan memberikannya pada Alfa. "Hari ini kamu nggak usah bayar, semuanya gratis."

The Last Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang