♡• Enam puluh lima

35 5 0
                                    

Saat ini Ela tengah termenung di taman rumah sakit, Valen sudah pergi beberapa menit yang lalu. Sementara Satria sedang membeli makan malam.

Kenapa rasanya berat banget sih?! Kenapa?! Batin Ela.

Ucapan Raya juga Lea terus-menerus terngiang dipikirannya, ditambah lagi orang yang tadi pagi mengirimnya pesan sekarang masih meneror menggunakan nomer lain.

Ela kemudian membuka ponselnya lagi, kali ini dia mengecek instagramnya. Dia terkejut bukan main, tiba-tiba saja followers nya naik dengan drastis. Yang tadinya hanya diikuti oleh orang-orang penting, sekarang sudah lebih dari 3,9 juta.

Crazy!

Namun ada satu DM yang mengalihkan atensinya, DM itu dari—

—Floren.

florentinalarasati_official

Hi, long time no see!

Hm.

Masih dingin aja, kenapa? Masih dendam? Hahaha

To the point.

Oke, oke. Gue cuma mau ngasih tau, tahun depan gue ada pemotretan di Indonesia. So, sambut gue yups (mantan) teman model tersayang.

Apalagi ini? Kenapa...

"Tia, ayo masuk. Udara malam gak baik buat kesehatan lo," ujar Satria langsung menggendong adiknya ala bridal style.

Ela hanya diam ketika Satria menggendongnya, pikirannya masih berkelana ke masalah-masalah yang semakin hari semakin bertambah.

Ela diturunkan persis diatas brankar, Satria sendiri sudah duduk disamping. Sebenarnya dia heran, kenapa Ela yang biasanya protes jika dia usik, sekarang seperti tidak terlalu peduli.

"Dek, elo kenapa?" Tanya Satria lembut seraya mengusap punggung tangan Ela.

"Aa--eeumm ee-nggak. Hehehe," jawab Ela cengengesan.

"Beneran? Enggak lagi mikirin sesuatu? Lo kalau lagi bohong biasanya jadi gagap." Tanya Satria mengintimidasi.

"I-ihhh a-apaan sihh, eng-gak k-kok." Jawab Ela malah semakin gugup.

Ah shit! Kenapa ini mulut gak bisa di ajak kompromi sih?! Batin Ela.

"Dek, please lah. Sekarang yang bertanggung jawab itu gue, jadi kalau ada apa-apa cerita aja. Apa susahnya sih?" Satria masih mencoba bersabar.

"B-bang, gu-gue enggak ke-napa napa kok." Ela memaksakan senyum.

Satria membuang nafas dengan kasar, dia beranjak keluar dari ruangan. Sebelumnya dia sudah berkata, "makan, nasi gorengnya ada nakas."

"Hufftt..." Ela mengambil nasi goreng dan memakannya tanpa selera.

***

1 Minggu kemudian...

"Ugghh, akhirnya ulangan-ulangannya selesai juga." Ucap Anna seraya merenggangkan otot-otot yang kaku akibat kelamaan duduk.

"Iya, gak kerasa lusa udah masuk Desember aja." Timpal Bellva disela-sela makan crepes.

"Berarti mulai besok kita bener-bener sibuk nih? Hehehe." Tambah Rara yang lagi minum thai tea.

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang