Di tempat yang sama tetapi orang yang berbeda
"Lo pada mau makan apa nih? Biar gue yang pesenin." Tanya Rara
"Aku mau bakso sama es teh." Ucap Bellva
"Nasgor seafood sedang sama jus mangga" timpal Ela
"Sip, tungguin." Ucap Rara lalu berjalan menuju stand untuk memesan kan makanan
Sembari menunggu. Ela hanya memainkan ponselnya, sedang kan Bellva yang merasa panas akan cibiran dari mulut para setan, hendak marah namun Ela yang peka pun menghentikan nya
"Percuma. Kalau lo marah, yang ada setan setan nya pada nambah seneng karena ada bahan gosip baru." Ucap Ela sembari menahan tangan Bellva
"Huft, dasar fake. Coba aja kalau kita gak kayak gini, aku pastiin pada muji muji." Ucap Bellva sedikit mengecilkan volume di akhir kalimat
"Hm" dehem Ela lalu kembali bermain ponsel
"Yuhuuu, baby. Pesanan datang." Ucap Rara sedikit keras membuat orang orang yang ada di kantin melihat ke arah meja Ela dkk
Idih cewek kampungan aja caper
Suara nya jelek banget sih
"Sstt, kecilin napa suara toa nya. Di lihatin tuh." Ucap Bellva
"Bomat." Jawab Rara acuh lalu menyantap siomay yang dia pesan
Saat ketiga gadis itu sedang menikmati makanan mereka, tiba tiba
"Haii, gue sama temen temen gue boleh gabung gak? Meja lain udah penuh." Ucap seorang siswi
Rara dan Bellva kompak melihat ke arah nya, sedang Ela masih menikmati makanan nya tanpa merasa terganggu
"Ouwh, kamu toh Cher. Boleh kok gabung aja." Ucap Bellva
"Eh Cher mereka siapa?" Tanya Rara melihat ke arah dua siswi yang nampak tidak asing di mata nya
"Ohh, ini temen temen gue." Ucap Cherry lalu memberi isyarat untuk memperkenalkan diri
"Haii, gue Aliza Anggi Arthi. Panggil aja Aliza." Ucap Aliza memperkenalkan diri
"Hai, gue Tania Kamalia Azhara, lo bisa panggil gue Tania." Sambung Tania
"Oh, kita sekelas gak sih?" Tanya Rara dan di balas anggukan oleh ketiga gadis di depan nya
"Btw, kenalin diri kalian dong." Ucap Aliza
"Gue Serephina Adara Putri, panggil Rara aja biar lebih gampang." Ucap Rara
"Aku Inastasya Bellva Putri, panggil aja Bellva." Timpal Bellva
Rara menyenggol lengan Ela dan memberi isyarat untuk berbicara
"Ela" ucap Ela singkat tanpa mengalihkan pandangan nya dari nasi goreng
"Maaf ya, Ela memang begitu. Tapi kalau udah deket bakal berubah kok sikap nya." Ucap Bellva tak enak hati
"Sans kalik, kita ngerti kok." Jawab Tania
Sekarang ke enam gadis itu masih menikmati acara makan dengan tenang, terkadang di selangi dengan candaan ringan, tapi ketenangan mereka hanya sementara sampai
PLAKK
Semua yang ada di kantin sontak melihat ke arah meja Ela dkk
Dan apa yang mereka lihat itu membuat semua nya menganga tidak percaya
"HEH CEWEK KAMPUNG!! ELO SAMA TEMEN TEMEN LO YANG KAMPUNGAN ITU JANGAN BERANI BERANI DEKETIN SION DKK! KARENA MEREKA ITU MILIK KITA. PAHAM LO?!!!" ucap seorang cewek dengan suara lantang tak lupa penekanan di setiap katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...