Jleb.
Eh? Kok gak sakit? Masa iya ada yang ngorbanin diri nya demi gue? Batin Ela
Perlahan-lahan Ela membuka matanya, ternyata...
"APA-APAAN INI?!" teriak dia terkejut
"Kenapa--?"
Tep.
Tiba-tiba seluruh lampu yang ada di ruangan mati.
"Si-siapa?"
Trap...trap...trap...
"Siapa disana?" Tanya Ela takut-takut
"Aku malaikat maut." Bisik seseorang tepat di telinga Ela
Ela menoleh ke arah sumber suara, "Siapa elo?"
"Aku datang untuk menjemput roh mu." Lanjut orang itu dengan suara berat
"Ja-jangan"
"Gue belum mau mati, gue belum dapat maaf dari keenam orang tua gue, gue juga belum dapat maaf dari saudara dan sahabat gue. Pliss, jangan bawa gue." Pinta Ela
"Lalu kenapa kamu menusuk diri mu dengan pisau?"
"I-itu, itu karena gue drepesi."
"Hahahahaha."
"Welcome to another world."
"TIDAKKK!"
Trap...trap...trap...
Trap...trap...trap...
Trap...trap...trap...
"Siapa disana?!"
"Kenapa suara langkah kaki nya banyak banget?" Guman Ela
Grep.
"Lepas, elo siapa?!" Ela memberontak saat ada yang mencengkram bahu nya
"LEPAS!"
Tep.
Lampu kembali di nyalakan
"PRANKK!!" Kompak enam orang tua, Nathan cs serta Rara dan Bellva
Ela membuka matanya perlahan-lahan, dan kini yang dia lihat adalah seluruh orang mengelilingi dirinya dengan wajah yang gembira.
"Kalian?" Ela sangat bingung dengan semua yang terjadi
"Hahaha, elo kena prank kita El." Ucap Rara sudah ceria
"Iya, gimana nih akting kita semua bagus gak?" Timpal Bellva
"H-ha?"
"Aduh ternyata adek kesayangan gue telmi, kita itu habis nge-prank elo cantik." Ucap Satria
"Maksud kalian?" Tanya Ela karena sampai sekarang masih tidak paham, telmi memang.
"Intinya ini prank." Ucap Leo
"Ayah, bunda?"
"Iya sayang, semua ini hanya permainan." Ucap Bella santai
"Jadi kalian bohongin aku?"
"IYA" kompak semuanya
"HUWAAAAA, KALIAN SEMUA JAHAT. GAK TAU APA SE-DEPRESI APA AKU MIKIRIN KALIAN KARENA MARAH SAMA AKU?" Ela berteriak dengan nada yang sangat menggemaskan
"Hiks...hiks... Awalnya ku kira emang udah di akhirat, karena ada yang nyamar jadi malaikat maut. Sekarang ngaku siapa yang pura-pura jadi malaikat maut?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...
