1 bulan kemudian...
In London
"Okay, good job Ela! Ten minute break!" Ucap fotografer.
"Thank you sir." Jawab Ela lalu duduk untuk touch-up.
Hm, udah 1 bulan gue disini. Dan gue nggak dapet apa-apa tentang Lea? Cih! Batin Ela.
Tujuannya ke London adalah untuk memecahkan kasus kematian Lea, sahabatnya saat masih bersekolah di London. Dan sudah 1 bulan ini dia berpisah dengan keluarga, sahabat serta kekasihnya.
"Lea... Gue harus gimana lagi buat nemuin petunjuk tentang elo?" Gumam Ela.
drrrttt.....drrrttt.....
"Hm?"
"....."
"Gue kesana, tunggu!"
Tutt... Tutt... Tutt...
"Sir, i have to go immediately, can the next shoot be postponed?" Tanya Ela pada sang fotografer.
"Is it urgent?"
"Yes! In exchange for tomorrow I will work overtime." Jawab Ela.
"Okay, you can go. But Remember your promise," final sang fotografer.
"Thank you, see you tomorrow." Ela bergegas berganti pakaian dan langsung pergi ke suatu tempat menggunakan taksi.
***
"Alen!! Apa yang lo temuin?" Tanya Ela begitu tiba di lokasi.
"Video kejadian waktu itu," balas Valen tanpa membalikkan badan.
"Ada apa?" Tanya Ela setelah menghampiri sepupunya itu.
"Ada yang aneh, di video ini banyak orang yang terekam. Tapi gue nggak nemu satu orang pun di antara mereka, gimana menurut elo?"
"Hmmm... Diancam?"
Valen menggeleng, "Dibunuh." Ucapnya.
Mata Ela membulat, "S-serius?!" Tanyanya.
Valen mengangguk.
Ela memijat keningnya, dia pusing dengan semua permasalahan ini. "Lo tau siapa yang bunuh?" Tanyanya.
"Gue nggak tau, tapi dari rekaman ini gue bisa pastiin kalau orang itu masih hidup." Jawab Valen.
Ela menghela nafasnya lalu bertanya, "Ada tanda-tanda kalau 'dia' terlibat?"
Valen menjawab dengan gelengan kepala.
"Huhh! Gue bisa serahin ini ke elo? Minggu depan gue harus balik ke Indo."
"Ya, lo pulang aja. Gue sama Anna yang bakal urus, lebih baik elo fokus soal kedatangan 'dia' dan usahain cari info dari sekitarnya." Ela mengangguk paham lalu meminta salinan video dan pergi.
***
In Indonesia
Setelah 1 bulan di London, ini hari pertama Ela masuk kembali ke sekolah. Dan di hari ini juga orang yang dia tunggu akan datang.
"El, lo bener-bener gak capek apa? Subuh elo baru landing, mana pesawat elo delay kan. Beneran gak ada efek jet lag?" Tanya Rara saat mereka tiba di kelas. Ela hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...