♡• Dua puluh dua

87 16 18
                                        

1 minggu kemudian

Hari ini hari terakhir Ela rawat inap, sebenarnya kondisi Ela sudah membaik sejak 4 hari yang lalu yang artinya 3 hari rawat inap Ela sudah pulih

Tapi ada satu alasan kenapa Ela harus di rawat sampai 1 minggu, ya itu karena permintaan sang kakak Satria. Dia tidak mau kalau adik nya itu baru pulih dan langsung beraktivitas seperti sedia kala, maka dari itu dia meminta dokter untuk memperpanjang masa inap

Dan selama 1 minggu itu juga Rara dan Bellva tidak masuk sekolah dengan keterangan ijin, sedangkan keterangan Ela sakit. Tapi yang tau Ela di rawat di rumah sakit mana hanya Satria dkk, Sion dkk, dan Rara serta Bellva saja

Selama 1 minggu itu Rara dan Bellva mencoba membantu Ela untuk bisa mengingat sedikit demi sedikit, dan usaha mereka berhasil. Dalam waktu 1 minggu Ela sudah mengingat biodata dirinya, keluarga nya, sahabat masa kecil nya serta keluarga sahabat nya.

"Lo pada gak papa nih? Satu minggu loh kalian gak sekolah, pasti ketinggalan banyak pelajaran." Tanya Ela

"Gak papa El, kita malah senang kok sekarang kamu udah ngingat kita." Ucap Bellva tulus

"Kan lumayan juga, itung itung liburan lah. Hehe, nanti kan kalau masuk bisa belajar bareng." Ucap Rara cengengesan

"Yeuy, ternyata otak lo masih aja mikir liburan" ucap Ela nyinyir

Tuhan aku bersyukur, karena kejadian kemarin ada hal positif yang bisa aku ambil saat ini. Aku belajar lebih dewasa karena harus membantu Ela mengembalikan memori ingatan nya. Dan aku senang karena Ela sekarang lebih banyak tersenyum dan tertawa walau masih belum sepenuhnya lepas. Setidaknya dia tidak jadi Ela yang dingin. Batin Bellva

Gue seneng lo berubah El. Batin Rara

"Permisi, saya akan melepas infus nya pasien Ela. Setelah itu nanti kalian bisa pulang." Ucap salah satu suster yang masuk ke ruangan Ela

"Baik sus" kompak ketiga gadis

Saat infus di lepas, Bellva yang memang takut jarum suntik bergendik ngeri ketika melihat jarum itu di lepas

Astaga suster nya sadis banget sih, pake langsung di cabut gitu. Kalau sampai Ela kenapa napa nanti aku lapor papa mama biar suster nya di pecat. Batin Bellva

"Bell" panggil Rara

"Vaaa" timpal Ela

"BELLVA!" teriak mereka berdua

"DJARUM— DJARUM— DJARUM" latah Bellva hayo ada yang inget gak sama kalimat yang di ucapin Bellva?

Baik Ela maupun Rara tersenyum jail, "Bellva lo tau gak tangan nya Ela tadi berdarah banyak loh. Coba bayangin kalau lo yang ada di posisinya." Ucap Rara ngeri

"He'em, sakit nih. Awwsh" timpal Ela sambil memeragakan orang yang kesakitan

"Eh, eh, eh. Sakit ya? Bentar bentar, aku panggilin suster yang tadi. Aku mau marahin dia dulu." Ucap Bellva lalu keluar begitu saja dari ruangan Ela

Ela dan Rara saling menatap satu sama lain dan mengeluarkan senyum jail nya.

"Gini nih" ucap Ela

"Kalo punya sahabat yang terlalu polos" sambung Rara

Hahahahaha, mereka berdua tertawa lepas.

Ceklek

"Dek" sapa Satria, setelah masuk ke ruangan

"Eh ada bangsat." Ucap Ela santai

Astaga Tuhan, giliran balik ingatan nya gak sopan manggil nama gue. Giliran lupa ingatan gue di usir, sama sama bikin sakit. Batin Satria alay

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang