"Masih sakit?" Tanya Satria
"Lumayan" jawab Ela
"Kemana?" Tanya nya
"Rumah sakit" jawab Satria
"Gak mau" tolak Ela
"Gak ada penolakan" ucap Satria mulai dingin
"Pemaksa" ucap Ela lalu dia membuang muka ke arah jendela dan melihat jalanan kota Jakarta
Karena terjebak macet mobil Satria baru tiba di rumah sakit setelah menempuh perjalanan selama 35 menit
Rumah sakit Hula-Hula Hal-Habusha? Batin Ela
"Turun adik ku, bukan nya bengong" ucap Satria menyadarkan Ela dari lamunannya
"Permisi suster saya mau bertemu dokter Gara" ucap Satria ke salah satu suster
"Baik tuan muda" ucap suster itu
Lah? Kok tuan muda? Batin Ela
"Tuan muda, dokter Gara sudah menunggu di ruangan nya." Ucap suster
"Terimakasih" sahut Satria
Tok..tok..tok..
"Masuk" ucap dokter Gara
"Ada apa kamu kemari Satria? Apakah ada yang sakit?" Tanya dokter Gara
"Bukan saya dok, tapi adik saya." Ucap Satria menunjuk Ela
"Astaga, kenapa adik mu seperti ini?" Tanya dokter Gara
"Di tampar tapi gak di lawan" jawab Satria menatap Ela malas
"Baiklah biar saya periksa"
"Mari nona, duduk di atas brankar dulu." Ucap dokter Gara
"Kodisi luka adik mu tidak parah, hanya perlu pakai salep secara rutin. Dan untuk sementara waktu jangan banyak bicara selama 2-3 hari dulu agar luka nya segera pulih. Untuk makanan usaha kan makan yang lembut lembut dulu." Ucap dokter Gara
Yes gue bisu. Batin Ela senang
"Baik dok terimakasih." Ucap Satria
"Sama sama, ini resep salep nya. Silahkan ambil di apotik." Ucap dokter Gara
"Baik dok, kalau begitu kami pamit. Sekali lagi terimakasih." Ucap Satria lalu keluar.
Ela hanya membungkuk kan badan sebagai tanda hormat
"Sama sama" ucap dokter Gara
Setelah mengambil salep dari apotik, Satria dan Ela kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan pulang
"Lo pasti tadi nanya kenapa nama rumah sakit nya Hula-Hula Hal-Habusha" ucap Satria menoleh ke arah Ela sebentar lalu fokus pada jalan
"Itu emang gitu nama nya, aneh tapi ada sejarah nya. Lo juga pasti nanya kenapa gue di panggil tuan muda, karena itu rumah sakit gue." Ucap Satria santai tanpa mengalihkan perhatian dari jalanan di depan nya
Ela spontan menoleh, lah abang punya rumah sakit? Batin Ela
"Gue dulu pas kelas XI itu udah bangun perusahaan sendiri, nama nya AIR's corp terus cukup berkembang pesat sih sampai bisa duduk in peringkat 5 di Indonesia. Jadi ya gitu lah, ayah bunda udah tau. Cuma lo aja yang gak tau, karena lo dulu kan tinggal di London" ucap Satria panjang lebar
Ela hanya mengangguk angguk, keren bang gue bangga jadi adek lo. Batin Ela
"Mau makan apa?" Tanya Satria
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...