♡• Lima puluh tujuh

59 8 12
                                    

18 November 2012

Selama seminggu a.k.a 5 hari, kehidupan Ela dkk di sekolah berjalan seperti biasa. Walau ada sedikit yang berubah, yaitu Ela yang selalu mendapat pujian karena kecantikan serta masa lalunya. Namun di tanggal ini, lebih tepatnya hari Jumat, Ela sudah merencanakan sesuatu.

Akhirnya hari penantian tiba, selamat bersedih Bellva. Batin Ela dengan tatapan misterius ketika melihat Bellva masih tersenyum manis kepada beberapa siswa yang menyapanya.

Yes! Akhirnya gue bisa bikin elo mewek Bell... Hahaha, batin Rara dengan senyum yang mengembang.

"Oh ya El, temenin gue ke toilet bentaran yuk." Ajak Rara, lalu bangkit dan menarik Ela meninggalkan Bellva berdua dengan Anna di kantin.

Mereka berdua bukan pergi ke toilet, melainkan ke taman belakang yang memang sangat jarang dikunjungi.

"Maaf kalau lama," ucap Rara kepada teman-temannya yang sudah berkumpul di taman.

"It's okey. So, mau laksanain sekarang?" Tanya Aldo.

"Ya, sebar ke anak IPS dulu. Nanti pas pulang baru ke anak IPA. Pastiin semua sesuai rencana," jawab Ela dengan muka datarnya.

"Sip lah, oh ya yang gue bahas waktu itu udah lo beritahu orang-orang sana kan?" Kali ini Chris yang bertanya.

"Udah kok kak, tenang aja... Kita ga sabar sih liat Bellva nangis, hahaha." Jawab Rara dengan tawanya.

"Kak Aldo ke kelas 10, kak Chris ke kelas 11, terus kak Sion ke kelas 12." Lanjutnya.

"Beres!" Kompak Sion dkk.

"Ah iya, jangan lupa sepulang sekolah kalian matiin hp. Biar si dia ngerasa sendirian," tambah Rara.

"Btw, emangnya cukup ya anak-anak siapin semuanya dalam waktu kurang lebih 24 jam?" Tanya Aldo ragu.

"Tenang aja sih, soal yang mengarah kesitu mah urusan nanti. Penting dia nya enggak tau," jawab Valen yang baru saja tiba.

"Lama banget sih," gerutu Rara.

"Ya maaf lah, kasian pacar gue gak tau apa-apa ikut terlibat." Balas Valen.

"Sudah! laksanain sekarang, keburu bel masuk." Ela mengakhiri pembicaraan, mereka mulai melaksanakan apa yang sudah direncanakan.

"Kok lama banget sih?" Tanya Bellva ketika melihat Ela dan Rara berjalan menuju meja kantin.

"Maaf lah, panggilan alam mana bisa ditebak." Jawab Rara sedikit ketus.

"Sudah, sudah, ayok masuk kelas!" Ajak Anna. Keempat remaja itupun kembali ke kelas mereka.

Sementara itu di lain tempat...

"Pak itu kurang rapi, tolong di rapikan. Nah yang disana kurang meriah, tolong ditambah dekorasinya. Iya, nah betul. Makasih," Vando sedang mengatur persiapan sesuai pesan Ela. Saat ini dia tengah menjadi mandor untuk pekerja-pekerja di hotel milik halmoni nya Ela dan Satria.

"Eh Sat, lo udah ke tokonya langsung kan? Lo udah bener-bener pastiin kan kalau konsumsinya aman?" Tanya Vando menghampiri Satria yang tengah meminum segelas jus apel.

"Hm."

"Wei Van, ini taruh mana?" Tanya Leo sedikit berteriak sembari mengangkat vas berisi ranting-ranting yang cukup panjang namun indah.

"Taruh di meja nomer 12 dari kanan, kayaknya situ deh yang kurang." Jawab Vando.

"Gak kerasa adik-adik kita udah gede aja, rasanya baru aja kemarin kita pisah." Ucap Satria melihat dekorasi sekeliling.

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang