Cling!
"Hoamm, siapa sih pagi pagi ganggu orang tidur aja" ucap cowok yang baru bangun dari tidur nya, dengan suara serak
The Trouble Makers
Aldo
Hei, jgn lupa nanti kumpul OSIS
Chris
Anjir, gue kira apa ternyata ini. Pagi pagi ganggu gue tidur aja _-
Aldo
Ailah, sans aja kalik-_
Chris
Kumpul di basecamp dulu aja kuy
Aldo
Oke
Read
"Gue kira apa, emang sialan si Aldo" gerutu Sion, ya cowok itu adalah Sion
"Jam berapa sih?" Monolog Sion
Sion menatap jam digital yang ada di nakas meja nya, rupanya sudah jam 6
"Siap siap deh" ucap nya lalu beranjak dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi
Hanya butuh waktu 10 menit dia sudah siap dengan seragam sekolah nya, seperti biasa dia berkamuflase menjadi siswa teladan.
"Ck, ck, ck gue terlalu sempurna" puji Sion kepada diri nya sendiri saat menatap pantulan diri nya di cermin
Dia segera turun, dan hal pertama yang di lihat nya adalah papanya dengan seorang gadis
SION POV'
Gue keluar kamar dan turun untuk sarapan, hal yang membuat gue kaget adalah lelaki tua itu duduk di meja makan bersama perempuan yang waktu itu mau di jodohkan dengan gue
Lebih baik gue pergi. Batin gue
Gue pun berjalan lurus tidak memandang kedua orang itu, melirik pun tidak
Saat hampir mencapai gagang pintu, suara lelaki itu membuat gue berhenti
"SION! APA APAAN KAMU?! TIDAK SOPAN SEKALI, INI ADA TAMU HARUS NYA KAMU SAPA!" ucap nya
Gue terlalu malas dan terlalu biasa mendengar ocehan dia. Sehingga gue hanya mengacuhkan ucapan dia dan nyelonong keluar
"SIONN!!!!! KALAU KAMU TIDAK MAU MENGANTAR LIA PAPA AKAN BENAR BENAR MENYAKITI PEREMPUAN ITU. BAHKAN MEMBUNUHNYA!"
"Cukup anda mengancam saya dengan ancaman itu. Semuanya sudah terlalu basi, sekali lagi saya peringatkan, sekali dia anda sentuh barang seujung kuku jangan harap hidup anda tenang." Ucap gue dingin dan segera menancapkan gas meninggal kan rumah bagai neraka itu
SION POV' END
"Om, om tenang dulu. Tidak apa apa, kak Sion pasti butuh waktu untuk menerima aku. Aku yakin dengan kesabaran aku serta kebaikan aku, kak Sion pasti akan luluh. Tolong jangan sering mengancam nya" ucap gadis itu
"Baiklah Lia, om akan berusaha" ucap Angga lembut
Lia hanya tersenyum simpul, "Kalau begitu aku pamit juga. Permisi" ucap nya
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...
