Kringg...kringgg...kriinngg....
"Nggh, morning." Guman Ela mengumpulkan nyawa.
"Ah gue lupa!" Histeris Ela setelah menyadari sesuatu.
Dengan muka bantal, serta piyama yang berantakan. Ela berlari keluar mansion dan menyebrang menuju mansion Rara.
Mansion Rara👆
"Hoshhh...hosshh...hosshhh..."
TING...TONG...TING...TONG...
"Eh non Ela, aya naon non?" Tanya bibi yang membukakan gerbang.
"To..long pang-panggilin Rara hoshhh...bii," ucap Ela dengan nafas tersengal-sengal.
"Ohh non Rara lagi siap-siap non, langsung masuk ke kamarnya aja non. Mangga mangga," ucap bibi mempersilahkan Ela masuk.
Dengan langkah lebar nan panjang, Ela melangkah menuju lantai 3 dimana kamar Rara berada.
Brakk!
"ASTAGA ELA LO NGAPAIN OI!" Teriak Leo.
"Gusti, kenapa harus salah ruangan sih!" Kesal Ela lalu membanting pintu kamar Leo dan bergegas ke kamar Rara.
Leo menggeleng kepalanya, beruntung handuk yang melilit di pinggangnya tidak melorot.
Brakk!
"RARA! ELO DIMANA?" Teriak Ela menggelar di seluruh kamar Rara.
"Astaga El! Gue lagi ganti baju kenapa sih?!" Tanya Rara kesal, yang baru saja keluar dari walk in closet.
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...