Saat hampir sampai di ruang guru tiba tiba
Kamu datang ~♪
Saat kau telah dengan dia ~♪
Semakin hancur hatiku ~♪
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pletakk
Heh author sableng, readers udah pada nungguin situ malah nyanyi-Ela
Hehe maaf lah, terbawa suasana-author
Suara jelek aja di bangga banggain-Leon
Heh, kamu siapa main masuk sini aja-author
Sstt, lanjutin cerita nya-Ela
Hm-author
***
ELA POV'
Setelah berdiskusi tadi, gue harus jalan ke ruang guru bareng ni cowok satu yang nama nya
"Kenalin gue Leon Damian Athala, panggil Leon" ucap dia
Nah iya itu nama nya mirip singa
Gue cuma noleh sekilas terus madep depan lagi, apa sih bahasa nya, "Ela" ucap gue singkat
Saat hampir sampai di ruang guru tiba tiba
"Yon, lo bawa buku?" Tanya gue, dia cuma gelengin kepala
"Alat tulis?" Tanya gue lagi, dan lagi lagi dia cuma gelengin kepala
"Catetan diskusi?" Tanya gue lagi dan lagi, dia cuma gelengin kepala lagi
Senam kalik ya tuh kepala.
"Ck, gimana sih." Ucap gue dingin
"Lah, elo sekretaris 1 nya, ya elo dong yang harus nya bawa semuanya. Gue cuma ngikut." Ucap dia
Gue cuma natap dia males terus balik badan
"Woi, mau kemana?" Tanya dia
"Ambil buku" ucap gue datar lalu berjalan, lebih tepat nya berlari buat balik ke kelas
Bugh
"Awwh" ringis gue karena bokong gue berhasil nyium lantai
Karena gue lagi males debat dan gue bukan cewek manja, gue langsung bangun sendiri dan langsung lari lagi ninggalin orang yang tadi gak sengaja gue tabrak
ELA POV' END
***
"Permisi, saya mau menyampaikan pesan dari pak Adit. Untuk sekretaris 1 dan 2 di suruh ke ruang guru sekarang. Terimakasih." Ucap salah satu siswi lalu segera pergi
"Ya, sama sama." Sahut Aldo
"Bro, lo sama Bianca noh di suruh ke ruang guru." Ucap Chris
"Ck, males" ucap Sion
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...