♡• Tiga puluh tujuh

58 12 0
                                    

Ceklek

"Hai Eric." Sapa Ela

"Hai kak." Ucap Rey sambil membenarkan posisinya menjadi duduk di atas ranjang

"Oh ya kak, aku mau tanya." Jeda Rey sebentar

Ela menaikkan sebelah alisnya, dan duduk di tepi ranjang Rey.

"Kenapa kak El selalu berpenampilan beda di sekolah sama di rumah? Aku tau fisik kakak yang asli, tapi kenapa kakak sembunyiin?" Tanya Rey

Ela mengelus kepala Rey dengan penuh kasih sayang.

"Eric tau gak yang namanya fake?" Tanya balik Ela

"Tau kak, palsu kan?"

"Nah betul banget, jadi kakak itu punya masa lalu yang sebaiknya enggak kakak ceritain ke kamu. Tapi Eric harus janji satu hal sama kakak."

"Janji apa?" Tanya Rey

"Janji jangan pernah bongkar identitas asli kakak ke siapapun, termasuk ke teman-teman mu di sekolah besok." Ucap Ela sembari menarik tangannya dari kepala Rey dan mengacungkan jari kelingking

"Janji kak, apapun buat kak Ela yang udah selamat tin aku." Ujar Rey sembari menautkan jari kelingking ke Ela

"Oh iya, kakak baru inget. Kamu belum ceritakan kenapa kamu bisa sampai di culik?"

"Iya kak."

"Gimana kalau besok pulang sekolah, kakak ajak kamu ke suatu tempat dan kamu harus cerita semua sama kakak. Gak boleh kurang atau pun lebih." Ucap Ela

"Oke kak"

"Yaudah kamu tidur ya. Good night little boy." Ucap Ela

Cup.

Ela mencium kening Rey.

Cup.

"Night too, beautiful sister." Balas Rey sembari mencium pipi kanan Ela

***

Ceklek

Gue kira masih main, ternyata udah tidur duluan. Batin Ela ketika melihat kedua sahabat nya sudah tertidur dengan damai

Sebenarnya kejutan apa sih yang bakal di kasih sama kaca spion? Apa jangan-jangan dia mau bongkar rahasia gue? Batin Ela

"Gak, gak mungkin. Gak mungkin dia ingkar janji." Guman nya

Segera Ela melepas wig beserta softlens dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi.

Selepas ritual night skincare Ela pergi ke balkon kamar, karena dirinya tidak bisa tidur akibat perkataan Sion

ELA POV'

"Jangan insomnia plis. Besok gue masih sekolah"

"Kaca spion juga pakai ngomong begituan bikin gue gak tenang aja." Ucap gue sembari menatap langit malam yang gelap karena baik bulan maupun bintang mereka sama-sama bersembunyi.

Wush...wush...wush...

Angin sepoi-sepoi terus berhembus menerpa tubuh gue, beruntung gue memakai pakaian panjang.

Cling!

Kaca spion

Tidur.

Lo tau?

Send

Hm, bsk lo bakal tau.
Jgn maksain diri, gk baik.

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang