♡• Dua puluh sembilan

68 12 0
                                    

Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi tanda semua murid GHS sudah di ijinkan kembali ke rumah

"Cen, lo gak papa gue tinggal?" Tanya Valen ke Ela yang duduk di antara brankar Rara dan Bellva

"Hm, bawa mereka ke rumah sakit bang Satria. Walau demam mereka mulai turun gue mau pastiin mereka gak kenapa napa." Jawab Ela datar dan dingin

Kenapa lo harus jadi dingin lagi sih Cen? Batin Valen

"Ra, Bell, kalian pulang sama Alen. Sorry gue gak bisa nemenin, hari ini ada rapat yang gak bisa gue tinggalin gitu aja. Gue udah nyuruh Alen buat nganter kalian ke rumah sakit. So get well soon" ucap Ela dingin lalu keluar dari UKS

Kenapa Ela jadi dingin lagi sih? Batin Rara

Ela, kenapa kamu harus jadi kayak dulu lagi? Apa ini ada kaitan nya karena aku sakit? Kalau memang iya aku minta maaf. Batin Bellva

Rara dan Bellva hanya bisa berkata kata dalam hati, mereka tak sanggup untuk bertanya langsung kepada Ela

"Lo berdua tenang aja, gue pastiin orang yang bikin Cencen kayak gini bakal dapat balasan nya" ucap Valen

"Bas, gue gak mau ke rumah sakit" ucap Rara

"Lo mau kalau gue di hajar sama Cencen gegara gak nganter elo sama Bellva?" Tanya Valen

"Huhh, oke gue mau" pasrah Rara

Mereka bertiga pun keluar dari UKS dan berjalan menuju parkiran, tak lupa Bellva yang di gendong Valen dengan gaya ala bridal style karena badan Bellva masih lemah

Hal itu tak luput dari pandangan beberapa siswa siswi yang belum pulang ke rumah termasuk

Kenapa lo deket sama cowok itu? Batin Chris yang melihat Bellva dari kejauhan

"Chris, lo kenapa?" Tanya Aldo yang melihat raut wajah Chris masam

"Lo liat aja sendiri" ucap Chris menunjuk Bellva dengan dagu nya

"Itu cowok yang dekat sama Ela bukan sih?" Tanya Aldo

"Hm"

"Lo merasa tersaingi ya, tuh cowok bisa dapat 3 cewek sekaligus sedangkan elo enggak" ucap Aldo menggoda Chris

"Bacot lo" ucap Chris lalu segera masuk ke ruang OSIS

***

"Woy cewek kutub, kemana aja lo dari istirahat sampai pulang enggak kelihatan batang hidungnya" ucap Leon yang melihat Ela masuk ke dalam kelas

Di dalam kelas hanya ada Leon saja, karena kemarin mereka sudah janji untuk menunggu di kelas sampai semua murid keluar kelas

Ela tidak menanggapi pertanyaan dari Leon dia segera mengambil tas nya lalu keluar begitu saja meninggalkan Leon

Lah lah, kok gue di tinggal gitu aja sih? Wah wah parah bener tuh anak. Batin Leon, lalu menyusul Ela yang sudah jauh

"Anjir lo, main ninggalin gue aja. Padahal gue udah nungguin elo" ucap Leon kesal

Ela hanya mengacuhkan segala ocehan dari Leon yang kesal karena dia meninggalkan nya

"Lo itu lagi sariawan apa gimana sih? Gue ngomong apa lo cuekin terus" gerutu Leon

Tak mereka sadari ternyata mereka berdua sudah tiba di depan ruang OSIS di susul sekretaris lain dari kelas kelas lain

Mereka semua masuk ke dalam ruang OSIS satu persatu, satu kata untuk ruangan OSIS ini

Rapi.

Ya itu lah kata yang tepat, ruang OSIS ini cukup luas bisa di isi sampai 500 orang, dilengkapi dengan fasilitas AC, serta komputer dengan nuansa ruangan yang fresh dengan perpaduan warna antara putih, hitam, serta biru

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang