Waktu kini menunjukan pukul 17.00, baik Satria dkk maupun Sion dkk belum ada yang beranjak dari ruang tunggu
Sementara Rara dan Bellva sudah tidur di pangkuan sang kakak dan hal itu membuat Aldo dan Chris panas dingin
Sudah hampir 2 jam dokter yang menangani Ela tak kunjung keluar, entah apa yang di lakukan nya
Tia, kenapa dokter yang nangani elo belum keluar sihh. Gue khawatir banget, plis jangan buat abang jadi abang yang gak berguna. Lo harus kuat. Batin Satria cemas
Bellva ngapain sih pake tidur di pangkuan nya Vando, gak tau apa gue panas dingin ngeliat nya. Batin Chris kesal
Kenapa gue gak suka ya liat Rara deket deket sama Leo? Batin Aldo bertanya
Kenapa gue masih betah di sini sih? Mending pulang aja, tapi kok kayak gak rela. Batin Sion
Mampus lu panas dingin kan liat nya. Batin Vando dan Leo
Ceklekk
Pintu ruang UGD terbuka dan itu membuat Satria dan Sion bangun dan menghampiri sang dokter
"Dok gimana keadaan Tia-Ela?" Tanya Satria dan Sion bersamaan
"Maaf kalau boleh tau kalian siapanya Ela?" Tanya dokter
Gak mungkin gue bilang kalau Tia adek gue. Batin Satria
Leo yang tau kalau Satria kebingungan pun menjawab
"Dia utusan dari orang tua nya Ela dok" ucap Leo
"Hm, baik ada kabar baik dan buruk nya." Ucap dokter itu
"Apa?" Tanya Satria dan Sion
"Kabar baik nya, pasien sudah sadar dan kondisi nya sudah stabil, bahkan luka yang ada di bibir nya sudah mendekati kata pulih, jadi pasien sudah bisa berbicara, tapi tetap usahakan jangan terlalu banyak bicara." Ucap dokter itu dan membuat Satria mengembangkan senyum yang jarang dia perlihatkan
"Lalu apa kabar buruk nya?" Tanya Sion
"Maaf kabar buruk nya, pasien mengalami amnesia total." Ucap dokter itu dengan nada sedih
Ctarr
Bagai tersambar petir, Satria langsung mengubah air muka nya. Dia merasa gagal menjadi seorang kakak
"Dokter bercanda kan?" Tanya Satria
"DOKTER BILANG ITU SEMUA BOHONG KAN? JAWAB SAYA, TIA GAK MUNGKIN AMNESIA TIA GAK MUNGKIN LUPAIN SAYA TIA--"
"Sssttt, Sat lo harus tenang." Ucap Vando sambil mengelus bahu Satria
Rara dan Bellva yang baru saja bangun langsung terkejut mendengar berita itu, mereka sebagai sahabat dekat nya Ela merasa gagal menjaga satu sama lain
Ini pertama kali nya seorang Satria menetes kan air mata, bahkan di kejadian masa lalu Satria tidak sampai mengeluarkan air mata
Sebenernya Ela itu siapa? Kenapa Satria sampai nangis? Bahkan ini kali pertama nya gue liat dia nangis. Batin Chris
Ela siapa? Kenapa keadaan nya sampai berpengaruh ke Satria? Batin Aldo bertanya
Gue gak nyangka Ela sebegitu berpengaruh nya buat Satria. Batin Sion
Ela maafin gue, maaf, maaf, maaf, gue gagal jagain elo. Harus nya gue inisiatif buat nemenin elo, setidak nya gue juga bisa ngerasain yang lo rasain sekarang. Maaf gue gagal jadi sahabat yang bakal ada dalam suka maupun duka. Maaf. Batin Rara terus mengucapkan kata maaf
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...