Tak terasa sudah lewat 2 hari dari hari kedatangan mereka ke Prancis, lebih tepatnya ke pulau Bora-Bora. Malam ini adalah malam natal, dimana nantinya akan ada pesta kembang api tepat pukul 12 malam.
"El! Udah belum sih? Buruan elahh! Lelet banget deh!" Seru Rara sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Santai woi! Bentar lagi pakai daleman!" Balas Ela tak kalah keras.
Ceklek.
"Mandi apa mati sih, se-jam sendiri. Minggir!" Rara menarik paksa Ela yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung masuk untuk giliran mandi.
"Nyenyenye.." Gerutu Ela.
Sementara itu ditempat lain...
"Bro, serius lo sama rencana semalam?" Tanya Chris.
"Hm."
"Nanti dia mati gue gamau tanggung jawab loh ya.."
"Tch! Apa sih!" Sion membantu murid-murid memindahkan beberapa barang.
"Perhatian! Diharap seluruh murid kumpul di ruangan yang sudah diumumkan tadi! Terima kasih." Teriak Aldo lewat toa.
Setelah panggilan dari ketua OSIS, semua murid sudah duduk rapi sesuai arahan. Acara malam ini pun sudah dimulai.
Sebagai pembuka, semua makan malam bersama. Lalu dilanjut dengan menonton film lewat layar lebar, terakhir adalah persembahan dari murid-murid GHS. Entah itu nyanyian, tarian atau yang lainnya.
Saat yang lain sedang asik menonton film, Sion, Aldo dan Chris diikuti beberapa temannya menyelinap keluar.
"Oke, sesuai rencana?" Sion hanya mengangguk menanggapi.
***
"Bell, lihat Ela?" Tanya Rara ke Bellva, namun matanya fokus pada film.
"Enggak, setelah makan tadi dia pergi. Kayaknya balik ke kamar?" Jawab Bellva.
Rara menoleh, "Hmm kalau gitu sekarang aja gimana? Kayaknya mereka juga udah mau beres."
"Boleh."
Rara dan Bellva beranjak meninggalkan ruangan tempat menonton film. Dan benar saja, Ela sedang tidur dengan pulas di kamar.
"Amboi amboi nyamannya..." Ucap Bellva.
"Gangguin jangan?" Tanya Rara yang dijawab anggukan kepala dari Bellva.
"Ela!" Seru keduanya.
"Eh astor bolong astor bolong!" Latah Ela yang terbangun dari tidurnya.
"Bwhahahaaha!" Rara dan Bellva puas mengerjai Ela. Sebab kini Ela memasang muka jengkel sekaligus masih ngantuk.
"Kumpulin dulu tuh nyawa, baru marah-marah. Jelek banget dah!" Ejek Rara.
"Ck, apaan?" Tanya Ela dingin.
"Hilih! Bukannya ikut acara malah tidur, bangun! Ikut gue sama Bellva." Ucap Rara.
"Males. Capek. Da'ah mau balik tidur, sana jangan ganggu!" Ela kembali berbaring namun belum sempat memejamkan mata, Rara dan Bellva mengangkat badannya.
"Kamu gak nurut, kita jatuhin nih." Ancam Bellva diikuti kekehan.
"Haish! Iya iya. Turunin ah!" Rajuk Ela.
Rara dan Bellva menurunkan Ela perlahan, lalu ditariknya Ela keluar menuju kamar mandi.
"Ngapain sih?"
"Ssssttt... Tugas lo cuma pakai apa yang ada didalam box ini, ga pakai tanya ga pakai lama." Tutur Rara lalu mendorong tubuh Ela dan menutup pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...
