♡• Empat puluh satu

85 11 36
                                        

Ck, niat gue ke sana itu buat nenangin diri. Ini malah ketemu dia, bikin tambah badmood. Batin Ela

'Eh tau gak, donatur sekolah kesini loh.'

'Seriously? Apa jangan-jangan karena pembullyan itu ya?'

'Of course, kasus kali ini udah bikin siswi disini amnesia.'

'Ssttt pelan-pelan, itu yang amnesia baru aja lewat.'

Udah kedengaran dari tadi kali. Batin Ela tersenyum miring

Mood Ela sangat kacau, tapi tetap dia harus masuk kelas.

Tok...tok...tok...

Ceklek

"Elo ternyata, masuk!" Perintah Bryan yang membukakan pintu

Ela duduk di bangkunya, dia menatap Rara dan Bellva.

"Free class El." Ucap Rara setelah melihat tatapan Ela

Drrttt...drrttt...drrttt...

Big Boss
Calling...

"Ra, Bell"

"Iya kita sama." Kompak Rara sama Bellva saat Ela memanggil mereka

"Keluar!" Ela langsung bangkit dan keluar kelas

"Eh, Rara. Kalian bertiga mau kemana?" Tanya Cherry

"Ada urusan." Jawab Rara ketus

Eh, kenapa Rara jadi ketus sih? Batin Bellva bingung

"Mereka bertiga kenapa sih?" Tanya Aliza

"Hmm, paling tentang masalah yang tadi." Jawab Tania cuek

"Kok elo?"

"Gue lagi badmood." Ucap Tania malas

***

Tok...tok...tok...

Ceklek

"Oh, kalian bertiga. Kemari lah." Ucap pak Danu

Tuh kan, ayah sama bunda dateng. Batin Ela malas

Ini kenapa daddy sama mommy disini? Batin Rara

Papa katanya sibuk, terus kok mama udah di Indonesia? Batin Bellva

"Ayah mau, kalian bertiga bongkar identitas asli kalian sekarang!" Ucap Bramastha

"Tapi yahh--"

"Tidak ada tapi-tapi an, kalian ini sudah banyak menderita hanya demi hal konyol kalian." Potong Fatya

"Itu bukan hal konyol mom." Ucap Rara

"Tidak ada tapi-tapi an kita berenam tidak mau kalian celaka." Timpal Andika

"Eum paa"

"Dan kamu Tia, kamu tega ya bohongin ayah sama bunda." Ucap Bella dengan nada dingin serta tatapan marah

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang