♡• Tujuh puluh satu

126 6 3
                                        

"Hai, lo yang namanya Floren kan?"

Flo yang malam ini tengah berjalan-jalan sedikit terkejut ketika seseorang yang tak dikenalinya menyapa.

"Siapa lo? Kenapa lo bisa tau nama gue?" Tanya Flo.

"Lo nggak perlu tau siapa gue, yang jelas tujuan kita sama. Lo pengen Ela hancur bukan?" Tebak orang itu dengan smirk.

"Hm? Lo mau ngajak gue kerja sama? Tapi sorry gue bukan orang yang kayak gitu..." Ujar Flo remeh.

"Maaf saja, gue bukan mau kerja sama sama elo tapi mau jadiin elo budak!" Balas orang itu dengan nada merendahkan.

"Jaga mulut lo!!" Marah Flo.

"Tenang, gue bakal diam selama elo nurutin kemauan gue. Ohh atau perlu gue ngancem elo dengan ini?" Orang tersebut menyodorkan sebuah rekaman video lewat ponsel. Dan isi dari video tersebut membuat Flo naik pitam sekaligus panik.

"Hahaha sepertinya gue nggak perlu menjelaskan semuanya, melihat raut wajah elo aja itu udah lebih dari cukup untuk menjawab semuanya."

"So, Florentina Larasati. Mulai sekarang lo bakal jadi budak gue buat ngehancurin Ela, paham sayang?" Ujar orang itu sembari mengelus dagu Flo lalu pergi.

***

"ELA!!! GILA YA LO?!!!" Teriak Flo.

Seluruh kelas langsung ricuh akibat teriakan Flo dan tindakan Ela. Tentu saja akan jadi seperti ini. Tindakan Ela sangat menarik perhatian, yakni melempar pouch make-up milik Flo hingga seluruh isinya hancur tak bersisa, mulai dari bedak yang retak, liptint yang pecah, maskara yang tumpah dan meleber kemana-mana dan masih banyak lagi.

"INI SEMUA BARANG BRANDED!!! LO PIKIR INI HARGANYA BERAPA HAH?!! SATU INI, SATU LIPTINT INI HARGANYA 2 JUTA ASAL LO TAU!!!" Lanjut Flo.

"Ya terus?" Tanya Ela dengan nada datar.

"ARRGGHH!! GAMAU TAU POKOKNYA LO HARUS GANTI RUGII!!!"

"Udah miskin ya makanya gini aja minta ganti rugi? Ohh atau lo cuma cari perhatian? Ckckck, kasian banget sih..." Cibir Ela dengan nada serta raut wajah datar.

"INI BUKAN SOAL HARGA TAPI TANGGUNG JAWAB!" Sahut Flo masih dengan muka yang merah padam.

"....."

"HAHAHA, DIEM KAN LO!" Ejek Flo.

"Hahaha ngelawak lo?" Suara tawa Ela yang sumbang membuat teman-temannya ngeri sendiri.

Pluk!

"Lihat dan perhatikan, kalau udah paham lakuin dulu yang namanya tanggung jawab itu." Ela melempar ponselnya ke wajah Flo dan disitu muncul video Flo yang menjatuhkan es krim serta yogurt Ela saat keduanya ada di taman sekolah.

Seluruh siswa-siswi mulai berbisik.

"Nah cantik, sekarang gue balikin omongan elo. Bukan soal harga tapi tanggung jawab. Sini kasih gue apa yang udah lo jatuhin, nanti gue kasih yang lo mau. Pengemis!" Ela berlalu keluar sembari mengantongi kembali ponselnya diikuti Bellva dan Rara.

"Udah deh, satu muka aja cukup. Gausah cari muka lagi!" Sindir Rara.

"Aku kasih tau ya, sekolah itu buat cari prestasi bukan sensasi." Timpal Bellva.

"Lagian juga, kucing kok ngelawan singa!" Imbuhnya karna merasa belum puas.

Sialan! Awas aja lo bertiga! Umpat Flo dalam hati karena tak berhasil menjalankan rencananya.

***

"Nih es krim sama yogurtnya," ucap Sion sembari meletakkan dua barang kesukaan Ela.

"Makasi." Ela pun menerima kedua barang itu dengan senang hati, karena hanya dua barang itu yang bisa mengembalikan moodnya.

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang