"So?"
"Jadi sebenarnya ini warna asli rambut gue."
Sion mengkerutkan keningnya
"Lo bukan asli Indonesia?" Tanya Sion menatap tepat di manik mata Ela
Ela yang ditatap seperti itu oleh Sion pun gugup, bukan karena ada rasa atau apa, melainkan dia takut Sion menyadari warna bola matanya juga.
Segera Ela memalingkan wajah nya menghadap kolam renang
"Hm" balas Ela mencoba menetralkan rasa gugupnya
"Jujur sama gue, sebenarnya lo itu siapa?" Tanya Sion masih menatap Ela dari samping
"Lo emangnya siapa sih? Pacar bukan, temen juga gue ogah nganggep. Jadi lo gak perlu kepo tentang gue." Jawab Ela ketus
"Lo gak perlu nutupin lagi, gue udah tau warna bola mata lo yang langka. Hazel kan?" Tebak Sion tepat sasaran
Ela segera menatap Sion dengan ekspresi terkejut
"Cerita atau gue bongkar rahasia lo" ancam Sion
"Emm--"
Cling!
Cling!
Cling!
"Ben-bentar." Ucap Ela gugup lalu mengambil hp yang ada di kantong celananya
•The Cethul•
Bellva
Guys, ada info nih.
Abang-abang kita pulang hari ini, malam baru sampai katanya.
Rara
Hah? Masa? Yahhh, jangan sampai mereka ketemu kak Aldo dkk, bisa-bisa perang dunia.
Bellva
Makanya aku chat kalian.
Eh, Ela mana ya?
Rara
Maybe lagi masak :v
Kan udah dapet challenge
Bellva
Hehe, yaudah aku mau istirahat dulu.
Read
Ha? Bang Satria mau ke rumah? Aduh gue mesti tanganin ini segera. Batin Ela gelisah
"Lo kenapa?" Tanya Sion yang menyadari perubahan raut wajah Ela
"Ah gak papa. Bentar gue ijin telpon seseorang dulu." Ucap Ela lalu menjauh dari posisi Sion
Aneh, tapi gue gak boleh ngelewatin batas. Batin Sion lalu membuka hp nya sembari menunggu Ela
"Halo"
"....."
"Bang plis jangan pulang ke rumah dulu"
"....."
"Bukannya gak kangen tapi-"
"....."
"Ck, dengerin gue dulu"
"....."
"Jadi, gue Rara sama Bellva kebagian kerja kelompok bareng kak Sion dkk"
"....."
"....."
"Stop it. Gue tau apa yang lo mau, tapi plis jangan sampai rahasia gue kebongkar"
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...
