♡• Lima puluh

83 9 22
                                    

"MATI LO!"

DOR!

Mendadak suasana hutan mencekam, dan matahari mulai terbenam. Banyak di antara anggota geng Galak menutup mata saat mendengar suara tembakan, termasuk Sheren.

Oh Tuhan, jangan sampai lelaki itu mati. Aku akan sangat merasa bersalah jika nyawa dia melayang hanya karena aku. Batin Sheren berdoa

Apa dia mati konyol? Batin Sion yang saat peluru di tembakkan, malah memalingkan wajahnya

"Dasar payah!" Maki Raja

Seluruh orang yang ada di dalam hutan itu segera melihat ke arah Raja, yang ternyata tidak terluka sama sekali. Kenapa?

Itu karena sepatu Gilang bodoh itu meleset dalam menembak sasarannya, "WHAT THE?!" Gilang terkejut ketika Raja menyeringai dengan sangat seramnya

"DASAR BODOH!" Cemooh seseorang yang ada di belakang Gilang, Gilang memalingkan badannya menuju sumber suara. Dan dia adalah Rafi, lelaki yang sudah merencanakan segalanya.

Gilang kebingungan, sebab dia baru menyadari kalau anak buah yang dia bayar dari salah satu gangster itu sudah tidak ada. Bahkan dua bodyguard yang tadi membawa Sheren pun menghilang. Kini hanya tersisa dirinya dengan di kelilingi anggota geng Galak.

"Gimana bro? Bagus bukan rencana gue?" Tanya Rafi sedikit membanggakan diri

"Boleh juga permainan lo." Balas Raja dengan seringai yang menghiasi wajahnya

Sion yang memang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pun menatap Raja dengan tatapan bingung.

"Tenang Yon, setelah kita menyingkirkan bedebah ini. Lo bakal gue ceritain semuanya." Tutur Rafi tiba-tiba, Sion pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"LO--LO SEMUA JANGAN MACAM-MACAM! GUE MASIH PEGANG PISTOL NYA, DAN GUE BISA MENEMBAK INI KE CEWEK INI KAPAN AJA!" Ancam Gilang

Raja semakin melebarkan seringai seram nya, ingin rasanya dia tertawa lepas sekarang melihat kebodohan dari orang yang ada di hadapannya. Tahan Ja, jaga image.

"Lo pikir gue takut?" Tantang Raja

"Memang nya gue gak tau, kalau pistol itu sudah tidak bisa berfungsi dengan selayaknya? Bukannya elo cuma masukin 1 peluru? Lalu bagaimana bisa lo nembakin sekali lagi, kalau peluru satu-satunya sudah lo keluarin?"

DAMN IT!

"Gi-gimana elo tau?" Nyali Gilang sekarang sedikit menciut

Tanpa aba-aba Rafi menyerang titik syaraf Gilang yang terletak di bawah telinga menggunakan satu jari, yang langsung membuat Gilang tak sadar diri a.k.a pingsan. Teknik bela diri ini hanya di lakukan oleh profesional saja ya dear, jangan coba-coba soalnya lawan bisa meninggal di tempat kalau salah titik sedikit.

Semua orang tercengang kecuali Raja, yang memang tau ilmu bela diri temannya itu. Sion mematung di tempat, bela diri itu? Yang tadi beneran Rafi? Batin nya bertanya

"Sudah kalian jangan terlalu kaget, tolong rahasiakan ini dari publik. Atau kalian bakal mati." Ancam Rafi, walau nadanya santai. Tapi tetap saja terkesan mengerikan

"Gue berterimakasih karena kalian mau turut membantu, sekarang kalian semua boleh pulang. Buat yang terluka silahkan ke rumah sakit bokap gue, nanti biar gue yang urus biaya pengobatannya." Tutur Raja, lalu seluruh anggota geng Galak membubarkan diri.

Sion bergegas lari menghampiri Sheren dan segera membuka lakban, "Hahhh, Sion." Tutur Sheren dengan nada sendu. Sion pun sudah melepaskan tali yang mengikat tangan Sheren, tanpa aba-aba Sheren menubruk badan Sion dan langsung memeluknya dengan erat.

"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang