"ngghh, arrgghh. Sakit banget kepala gue" lirih Ela
"Ela, lo dah sadar? Ada yang sakit?" Tanya Rara
"Kepala gue pusing" jawab Ela lemah
"Bawa istirahat dulu aja, biar gak sakit." Ucap Bellva
"Gue dimana?" Tanya Ela
"Lo ada di UKS, tadi lo pingsan terus di bawa sama kak--"
"Ela lo gak papa?" Tanya Aldo yang baru saja masuk
"Hm" dehem Ela
"Ra tadi lo ngomong apa? Gue di bawa sama??" Tanya Ela
"Lo di bawa sama kak--"
Brakkk
Pintu UKS terbuka cukup keras karena Sion menendang nya
"Makan" ucap Sion dingin lalu menghampiri Ela dan menyerahkan bubur serta teh hangat
Ela yang masih bingung pun mengangkat sebelah alisnya
"Ck, lo makan. Gue tau lo belum sarapan makanya pingsan. Nah ini gue udah beliin lo bubur jadi lo makan. Gak usah banyak tanya, makan tinggal makan apa susah nya?" Perkataan yang terlontar dari mulut Sion itu sontak membuat orang orang yang ada di dalam UKS menatap nya tak percaya
"Tadi itu lo yang ngomong Yon?" Tanya Chris
"Kesambet apa lo?" Timpal Aldo
"Ck, gue cuek pada heran. Gue peduli tambah heran. Serba salah gue." Ucap Sion
"Lo mau makan atau mau liatin gue sampai tuh mata keluar?" Sinis Sion
"Hm" dehem Ela lalu mengambil alih nampan dan segera memakan bubur itu
Tak lama Ela pun menyelesaikan makan nya
"Gue mau pulang" ucap Ela dingin
"Gue anter" kata Sion
"Gak"
"Gak ada penolakan"
"Gak suka dipaksa"
"Ela, kali ini aja kamu nurut. Kamu kan lagi sakit, kalo kamu nekat pulang sendiri nanti kalau ada apa apa gimana?" Kata Bellva memberi pengertian
"Ck, paksa aja teruss!" Ucap Ela kesal
"Udahlah lo terima aja, lagian cuma di anterin gak di apa apain" ucap Rara sukses membuat Ela tambah kesal
"Ck, terserah" decak Ela
"Good, sekarang ikut gue." Ucap Sion
"Hm" dehem Ela
Lalu mereka berenam keluar dari ruang UKS dan menuju parkiran
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu, gue bakal bikin perhitungan sama lo. Tunggu saja batin nya
***
"Gimana kalo lo berdua kita anter juga?" Tanya Chris
"Eumm, boleh kak." Sahut Bellva
"Yaudah, kayak kemarin aja." Ucap Aldo dan yang lain mengangguk
ELA POV'
Sekarang lagi dan lagi, gue harus bareng si kaca spion karena paksaan dari Rara dan Bellva.
Tapi saat gue mau naik ke motor dia tiba-tiba abang gue dateng, terimakasih Tuhan abang dateng di saat yang tepat. Batin gue
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝙲𝚕𝚊𝚜𝚜𝚒𝚌 𝚃𝚎𝚎𝚗𝚜"
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Ini kisah tentang sebuah persahabatan, bukan persahabatan biasa. Ini tentang kita, mempertahankan apa yang kita punya. Karena sesungguhnya mempertahankan sebuah hubungan jauh lebih sulit, dibanding harus menjalin hubungan...