31. Gara-gara Orang Gilak!

42.2K 3.5K 34
                                    

"Lo aneh, sumpah. Tapi gue diem-diem sukaaa!!"
-Nashwa Hanindya-

Nashwa menutup mata dan mulutnya rapat-rapat, sementara satu tangannya lagi ia gunakan untuk mencengkram erat lengan Arjuna. Percayalah, Nashwa saat ini sedang di landa deg-degan. Bagaimana tidak, ia dan Arjuna kini tengah berada di atas pohon.

Salahkan saja pada orang gila yang tadi mengejar mereka hingga mereka berakhir di atas pohon. Jangan fikir Nashwa berani memanjatnya, ia bisa berada di atas pohon tersebut karna bantuan Arjuna.

Flashback off

"Ngapin sih, lo ngintilin gue?" Tanya Nashwa heran. Pasalnya, Arjuna sedari tadi terus saja mengikutinya.

"Nganterin lo pulanglah," jawabnya masih terus berjalan sejajar dengan Nashwa.

"Motor lo mana?" Tanya Nashwa heran, tidak mungkin Arjuna keisini jalan kaki.

"Ada," jawabnya acuh.

"Lah, ngapain lo tinggal?" Tanya Nashwa tak habis fikir.

"Enakan juga nganterin lo sambil jalan kaki, olahraga," alibinya. Padahal, yang sebenarnya adalah karna ia ingin lama-lama berduaan dengan Nashwa.

"Serah deh," ucap Nashwa acuh, merekapun kembali berjalan dalam keheningan.

"ADINDAAA!! ISTRIKU .... KAKANDA DATANG SAYANG," suara teriakan itu sontak saja membuat Nashwa dan Arjuna langsung melihat kesumber suara. Di depan sana, terlihat seorang laki-laki dengan pakaian compang-camping serta tampilan awut-awutan, tengah berlari heboh kearah ... Nashwa dan Arjuna!

"Huwaaa! Orang gilak!" Nashwa berteriak panik, iapun langsung putar arah dan berlari sekencang mungkin. Arjuna yang tidak tau apa-apapun juga langsung mengikuti Nashwa.

"Woy! Nashwa, tungguin!" Arjuna berteriak sambil terus mengikuti laju langkah Nashwa, tak jauh dari apa yang Arjuna lakukan, orang gila tersebutpun melakukan hal yang sama. Hingga terjadilah aksi kejar-kejaran antara mereka.

Flashback on

Arjuna geleng kepala melihat tingkah Nashwa. Iapun sedikit terkekeh, tidak ingin terlalu bersuara, takut orang gila yang berada tepat di bawahnya tau.

"Lo takut ketinggian?" Tanya Arjuna berbisik. Dan Nashwa, ia hanya merespon dengan anggukan.

"Orang gilanya masih di bawah?" Tanya Nashwa hati-hati.

"Hmm."

"ISTRIKU, DIMANA WAHAI ENGKAU ISTRIKU? KAKANDA MENCARIMU ... "

"ADINDA ... KAKANDA MERINDUKANMU ... KEMARILAH ... KAKANDA MAU CIUM, EMUAH, EMUAH, EMUAH ..."

Begitu mendengar kembali kalimat gila dari orang gila yang tadi mengejarnya, Nashwa semakin merangkul lengan Arjuna, menyandarkan kepalanya pada bahu kokoh laki-laki tersebut. Yang ia cemaskan saat ini hanyalah ia ketahuan oleh orang gila tersebut.

Arjuna  yang melihat itupun mati-matian menahan tawanya. Sedari tadi, fokusnya hanya pada Nashwa dan Nashwa.

"Nashwa," panggilnya lirih yang hanya di respon deheman oleh Nashwa.

"Liat gue," ucapnya tepat di telinga Nashwa. Nashwa yang mendengarnyapun merinding dan memilih menggelengkan kepalanya.

"Liat gue Nashwa," pintanya lagi dengan suara lembutnya.

"Takut ..." cicit Nashwa.

"Liat gue atau gue turunin," baru saja Arjuna memberi pilihan, Nashwa sudah langsung mendongakkan kepalanya.

Arjunashwa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang