"Gimana pola hidup bakal sehat, kalau pola shalat masih suka telat, bolong-bolong lagi."
-me-Author: nyindir diri sendiri, syukur-syukur kalo sadar langsung tobat. La coba kalo sadar udah di akhirat?!
Happy reading☡
>^<
Hari ini adalah pertandingan final futsal antara SMA Permai dan SMA Nusantara. Tak hanya futsal, melainkan juga basket dan sepak takraw, sementara untuk voly, badminton, dan tenis meja besok. Sudah seperti sebuah tradisi jika kedua SMA itu selalu terlibat persaingan dalam hal apapun terutama prestasi sekolah masing-masing.
Pertandingan berjalan menegangkan, dari awal babak pertama hingga kini babak kedua, masing-masing team sama-sama memperoleh satu poin. kedua team tersebut sama-sama kuat dan tak ingin kalah atau mengalah. Apalagi kapten dari masing-masing team sama-sama mempunyai skill yang tak di ragukan, dan sama-sama tampan pula, jadinya ya sorak sorai penonton semakin menjadi, meneriaki nama Arjuna dan juga Rangga---kapten team SMA Nusantara.
Dari sekian banyak penonton, terdapat Nashwa salah satunya dan juga kedua sohibnya. Mereka menonton dengan sangat semangat terkecuali Nashwa. Entahlah, mungkin karna faktor kericuhan dan juga berdesak-desakkan. Nashwa jadi pusing sendiri, di tambah lagi jika harus memikirkan sifat Arjuna yang aneh. Sikapnya dingin dan cuek, seolah dirinya tidak mengenal Nashwa dan selalu saja menghindarinya. Nashwa'kan jadi bingung dirinya ada salah apa.
Menghela nafas panjang dan mencoba fokus ke pertandingan, Nashwa dapat melihat di lapangan sana Arjuna tengah menggiring bolanya melewati para pemain lawan dengan kedua kaki lincahnya, gerakannya begitu cepat, meliuk sana meliuk sini menghindari lawan, saling mengopor terus di lakukan antara Arjuna dan juga Devan. Kedua manusia itu memang sangat hebat. Hampir saja Arjuna kehilangan bola dan jatuh jika tak cekatan menghindari tackle-an lawan, namun bukan Arjuna namanya jika mampu di jatuhkan. Laki-laki itu mendapat celah kosong, dengan sekuat tenaga ia menendang bola ke arah gawang, bola melesat dengan sangat cepat, membuat penjaga gawang kewalahan dan keboblosan.
"GOLLLLL!" Penonton bersorak, di tengah lapangan sana Arjuna tengah selebrasi dan ber-tos ria dengan team-nya. Senyum kemenangan pun tercipta, dengan skor 2-1 sudah cukup membawa mereka menuju kemenangan dengan waktu yang tersisa tinggal sebelas menit.
"Gilak, Arjuna hebat banget!" Lihatlah, Sarahpun memuji dengan tatapan memuja kepada Arjuna, membuat Nashwa mendengus kesal melihatnya.
"Lebay!" Cibirnya.
"Lebay dari mana? Liat tadikan, Arjuna sama Devan keren banget coy!" Sarah mulai heboh sendiri di kursinya, "iyakan Na?" Tanya Sarah kepada Nana.
Agak salting dan kikuk, Nana mengatakan "hehe iya,"
"Tuh kan, nggak percayaan. Arjuna memang perfect," ucapnya lagi yang langsung membuat Nashwa menye-menye di sampingnya.
Pertandingan kembali berlangsung dengan sengit, SMA Nusantara semakin gencar memberikan serangan, sementara SMA Permai sepertinya menggunakan strategi baru, bisa di lihat dari permainannya yang lebih banyak bertahan daripada menyerang. Sesekali Arjuna dan Devan maju, karna memang merekalah striker-nya, tapi sayang, sepertinya lawan lebih ketat dalam menjaga daerah pertahanannya, sehingga membuat Arjuna dan Devan sulit untuk kembali mencetak angka.
Sebelas menit berlalu, dengan skor 2-1 SMA Permai di nobatkan sebagai pemenang. Mereka selebrasi, ber-tos ria, dan membopong Arjuna karna lelaki itulah yang berhasil mencetak dua angka sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjunashwa (END)
Teen FictionKarna suatu insiden kecil yang pernah terjadi waktu mereka kelas sepuluh, Nashwa begitu menghindari yang namanya Arjuna Dareen Pradipta. Laki-laki tampan, idola seantero sekolah bahkan hingga luar sekolah. Laki-laki yang begitu di segani, banyak yan...