"Dendam itu cuman di milik oleh orang yang hatinya kotor."
~Arjuna Dareen Pradipta~"Dan lupa caranya minta maaf adalah ciri dari orang-orang yang angkuh."
~Nashwa Hanindya~☆☆☆☆
Nashwa berdecak kesal masuk ke dalam kelasnya, hari ini guru bahasa inggris tidak masuk dan artinya mereka jamkos maka dari itu keadaan kelasnya ramai.
"Gitu amat muka lo, emang tadi Bu Siti bilang apa?" Tanya Sarah menatap Nashwa yang tengah membenarkan posisi duduknya.
"Gue di suruh jadi pembimbing matematika Arjuna," jawabnya lesu, bibirnya terlihat mengerucut.
"Serius lo?" Tanya Sarah tak percaya.
"Fix, ini emang takdir Wa," kata Nana membuat Nashwa langsung menatapnya.
"Takdir dengkulmu!" Kesal Nashwa.
"Ih, iyakan Sar?"
"Bener juga sih, lo kan dari dulu selalu ngindarin dia. Eh, tau-tau sekarang malah seolah takdir deketin lo ke dia."
"Bodo! Pokoknya gue masih kesel ama tu orang."
"Jangan kesel-kesel, entar kesemsem."
"Jempol buat lo Sar," kata Nana mengacungkan jempol kanannya ke wajah Sarah. "Lagian wa, kejadian itu kan udah lama banget."
"Tetep aja itu terjadi, 'kan?"
"Iyasih, tapi mungkin aja dulu dia lagi ada masalah terus kebawa-bawa kesekolah. Jadi pas lo nggak sengaja nabrak dia, dia jadi sewot banget," Kata Nana lagi.
"Sewotnya kelewatan. Ngomongnya kasar gitu, sampe ngebentak-bentak Nashwa," timpal Sarah mengingatkan.
Dulu saat masih kelas sepuluh, saat baru barunya masuk ke SMA Permai, Nashwa tanpa sengaja menabrak Arjuna. Saat itu Nashwa memang baru bisa mengendarai motor dan karna saat itu keadaan sekolah tengah ramai-ramainya kendaran beroda dua dan empat ingin keluar area sekolah. Tanpa sengaja motor Nashwa menabrak motor Arjuna yang berada di hadapannya hingga Arjuna terjatuh.
Saat itu ia lupa rem yang sebelah mana. Nashwa mengaku salah, iapun meminta maaf dan berniat akan mengganti rugi tapi tidak di sangka Arjuna menolaknya mentah-mentah, ia bahkan memarahi Nashwa, membentaknya dan mengatakan kata-kata kasar kepada wanita itu hingga ia menangis karna takut dan malu. Dan sejak hari itulah Nashwa selalu menghindar dari Arjuna, ia bahkan sangat tidak menyukai Arjuna. Bukannya lebay, Nashwa itu tidak pernah di bentak oleh siapapun makanya ia sangat tidak terima di bentak-bentak seperti itu oleh orang yang bahkan Nashwa tak tau siapa.
"Jadi, lo mau ngajarin dia?" Tanya Nana kembali ke topik awal.
"Ya mau gimana lagi?"
"Hati-hati Wa,"
"Hati-hati apa?" Tanya Nashwa mengerutkan keningnya mendengar peringatan Sarah.
"Hati-hati jatuh cinta," jawab Sarah tertawa ngakak. Nashwa melotot tajam menatap Sarah, tatapannya seakan ingin membunuh sahabatnya itu.
"Bisa jadi tu Wa, elo kan cuman tau sifat luarnya Arjuna doang selama ini. Siapa tau setelah kalian sering sama-sama lo jadi tau dalemnya juga," Kata Nana menjeda. "Gimana kalo ternyata dia itu baik hati terus lo jatuh cinta? Arjuna juga ganteng, tajir, cewek mana sih yang nggak mau?" sambungnya lagi yang langsung mendapat tatapan tajam seperti yang Sarah dapatkan.
"Berisik tau nggak!" Kesal Nashwa menelungkupkan kepalanya ke meja dan menutupnya dengan tas.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjunashwa (END)
Teen FictionKarna suatu insiden kecil yang pernah terjadi waktu mereka kelas sepuluh, Nashwa begitu menghindari yang namanya Arjuna Dareen Pradipta. Laki-laki tampan, idola seantero sekolah bahkan hingga luar sekolah. Laki-laki yang begitu di segani, banyak yan...