43. Kebahagiaan

37K 2.8K 70
                                    

"Ternyata begini rasanya menikmati bahagia tanpa harus berpura-pura."
-Nashwa Hanindya-

🍁

Arjuna dengan sabar menunggu guru yang mengajar kelas Nashwa keluar, ia bersandar pada dinding sambil bersedekap tangan. Saat guru tersebut telah keluar, satu persatu muridpun juga ikut keluar, membuat Arjuna menegakkan badannya guna melihat Nashwa.

Dan yap! Satu di antara beberapa siswa siswi yang keluar kelas, terdapat Nashwa dan juga kedua sohibnya. Nashwa berjalan menuju Arjuna, menyapa laki-laki itu dengan senyum hangat.

"Yuk!" Ajak Nashwa dengan semangat.

Arjuna mengangguk, meraih tangan Nashwa dan menggenggamnya, kedua sejoli itu melenggang meninggalkan Sarah dan Nana yang tengah menatap keduanya sangsi.

"Gue duluan ya!" Pamit Nashwa kepada kedua sahabatnya.

Sarah dan Nana mencebik, "mentang-mentang udah punya pacar, kita di tinggalin." Gerutu Sarah mulai berjalan menuju parkiran.

"Nggak papalah, yang penting Nashwa bisa bahagia," ucap Sarah yang terdengar lebih dewasa.

"Pokoknya, kalo sampe Arjuna nyakitin Nashwa. Gue sumpahin tuh cowok hidupnya menderita." Ucap Sarah menggebu-gebu.

Nana tersenyum menanggapi ucapan Sarah. Mereka telah bersahabat sejak lama, bahkan sejak mereka SMP. Keduanya sangat tau apa saja yang telah Nashwa lewati, dan keduanya selalu berdo'a, semoga saja Nashwa akan terus bahagia setelah masa sulitnya tersebut.

Arjuna memasangkan helm bergambar spongebob yang baru saja ia beli kekepala Nashwa, entah kenapa, saat malam itu ia melihat Nashwa menggunakan baju tidur bergambar spongebob membuatnya gemas sendiri. Membuatnya akhirnya memutuskan untuk membelikan Nashwa helm bergambar spongebob juga.

"Sejak kapan lo punya helm gambar spongebob?" Tany Nashwa dengan dahi berkerut.

"Ini helm lo, bukan gue," ucap Arjuna yang membuat ekspresi wajah Nashwa nampak sumringah.

"Buat gue?" Tanya Nashwa memastikan, Arjuna mengangguk, membuat Nashwa bersorak riang.

Setelahnya, Nashwa hanya diam, memperhatikan wajah tampan Arjuna yang sungguh menyegarkan mata.

Arjuna tersenyum kecil melihat Nashwa yang terpesona akan dirinya.

Tuk!

Dengan sengaja Arjuna mengetuk helm Nashwa, membuat wanita itu tersadar dari keterpesonaannya.

"Gue tau gue ganteng, nggak usah sampe ileran juga ngeliatnya," kelakar Arjuna yang membuat Nashwa langsung meraba area bibirnya.

"Nggak ada," ucap Nashwa setelah melihat wajahnya di spion motor Arjuna.

Arjuna terbahak, menertawakan kebodohan Nashwa yang membuatnya secara tak langsung mengakui bahwa ia terpesona akan ketampanan wajahnya.

"Ketahuan, lo tadi terpesona'kan sama kegantengan gue," tuding Arjuna yang jelas benar adanya.

Nashwa cemberut, memalingkan wajahnya yang telah memerah karna ketahuan.

"Apaansih! Nggak ada ya!" Elak Nashwa tak mau memandang Arjuna.

"Udah ketahuan juga, masih aja mau ngelak," kekeh Arjuna membuat Nashwa semakin mencebikkan bibirnya.

"Buruan naik, mau gue tinggal lo," kata Arjuna membuat Nashwa semakin mencebik namun tak ayal juga ikut naik ke atas motor Arjuna.

"Ayok, kenapa nggak jalan?" Tanya Nashwa bingung saat motor Arjuna tak juga bergerak.

"Pegangan yang bener, lo mau jatuh?"

Arjunashwa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang