Seminggu setelah kejadian pertengkaran antara Nashwa dan Laura, tidak pernah lagi Laura dan teman-temannya mengusik hidup Nashwa. Entah apa yang terjadi, Nashwa tidak tau.
Hari ini SMA Permai free karna dua hari lagi akan di adakan beberapa turnamen olahraga yang akan di ikuti oleh beberapa SMA tetangga. Maka dari itu beberapa siswa-siswi hari ini tengah sibuk terutama para anggota osis dan yang akan mengikuti turnamen.
Dan Nashwa, perempuan berbulu mata lentik itu kini tengah tertidur dengan pulas di dalam kelas, begitu juga kedua sahabatnya. Mereka kompak tidak ingin melakukan apapun dan memilih tidur saja dengan beralaskan tas mereka di meja masing-masing.
Saat sedang asyik-asyiknya bermimpi berada di konoha dan menjadi teman Naruto, tiba-tiba ia merasakan dingin di wajahnya. Dan buyarlah semua mimpinya, iapun bangun dan memegangi pipinya yang basah dan dingin. Matanya mengerjap lucu, hingga terlihatlah sosok Adam tengah berdiri di hadapannya dengan memakai baju basket dan memegang sebotol Aqua dingin di tangannya.
"Lo ngapainsih, dingin tauk!" Nashwa menggaruk pipinya, suaranya khas sekali orang bangun tidur.
"Majikan lo nyari noh. Dia di lapangan futsal, buruan kesana." Ucap Adam menyampaikan mandat dari Arjuna.
"Gue ngantuk, besok ajalah." Tolak Nashwa menggerutu kesal.
"Liat hp lo,"
Nashwapun mengambil hp nya dari saku roknya dan menyalakannya. Banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan dari Arjuna. Iapun membuka pesannya.
Genderuwo💀
Woy babu!Ke lpngn futsal skrng!
Babu!
Bruan atau gue sret lo!
Bales woy!
Gue msh sbar Nashwa, bruan!
Ksni skrng atau lo tau akbtnya
Nashwa menghembuskan nafasnya kasar, ia memasukkan kembali ponselnya dan berlalu pergi dari kelas meninggalkan kedua sahabatnya yang masih teetidur pulas.
Dengan nafas ngos-ngos an Nashwa sampai di lapangan futsal. Disana sudah ada Arjuna dan team nya yang tengah latihan. Di sana juga ada Johan dan Devan yang ikut team futsal, sementara Adrian dan Bimo, kedua laki-laki itu fokus pada basket. Arjuna terlihat begitu tampan dengan keringat yang membasahi pelipisnya hingga terjatuh pada wajahnya. Rambutnya sudah basah, begitu pula bajunya. Nashwa memutuskan untuk duduk di kursi penonton paling depan dan menyempil untuk menonton latihan Arjuna dan team-nya.
Tak lama kemudian permainan pun usai, terlihat Arjuna yang tengah berjalan meninggalkan lapangan untuk menuju stand pemain. Nashwa yang melihat hal itupun langsung menghampiri Arjuna.
"Lupa tugas?" Tanya Arjuna sinis, tangannya memutar tutup botol agar terbuka.
"Ya maaf, tadi ketiduran." Cicit Nashwa.
"Ambilin handuk."
Dengan gerakan cepat Nashwa mengambil handuk yang tergeletak di atas tas Arjuna, iapun langsung memberikannya kepada Arjuna.
"Nggak liat gue lagi minum?!" Tanya Arjuna menjeda minumnya lalu kemudian melanjutkannya.
Nashwa hanya bisa menghembuskan nafas sabar, "iya-iya, galak bener," gerutu Nashwa sambil tangannya terulur me-lap keringat yang ada di wajah Arjuna, lalu kemudian beralih ke tangan berotot milik lelaki itu yang selalu bisa membuat mata para wanita tak kedip saat melihatnya.
Johan dan Devan yang melihat hal itupun hanya bisa mencibir, Arjuna ini jika modus memang benar-benar ngena. Mereka bahkan lebih terlihat seperti pacaran daripada hubungan antara babu dan majikan. Tapi yang membuat heran sahabat-sahabatnya adalah kenapa laki-laki itu tak kunjung peka akan perasaannya terhadap Nashwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjunashwa (END)
Teen FictionKarna suatu insiden kecil yang pernah terjadi waktu mereka kelas sepuluh, Nashwa begitu menghindari yang namanya Arjuna Dareen Pradipta. Laki-laki tampan, idola seantero sekolah bahkan hingga luar sekolah. Laki-laki yang begitu di segani, banyak yan...