15. Bersihin Apartemen

48.3K 3.7K 20
                                    

"Hidupmu terlalu tidak berguna jika kerjamu hanya mengurusi hidup orang lain. Jadilah berguna, setidaknya untuk dirimu sendiri."


~~~~~

"Lea! Gue nebeng lo boleh nggak?" Tanya Nashwa di sela-sela beres-beres bukunya untuk kembali di bawa pulang. Pelajaran sudah usai, bel pulang sekolahpun sudah berbunyi, guru yang tadi mengajar juga sudah keluar beberapa menit yang lalu.

Lea yang berada di kursi paling depanpun menoleh kearah Nashwa, "boleh, kebetulan gue nggak bareng siapa-siapa," jawab Lea yang memang searah dengan Nashwa.

"Emang lo nggak ngajarin Arjuna?" Tanya Sarah yang sudah menenteng tas di punggungnya.

"Nggak, Orang dia udah pinter," jawab Nashwa sembari memakai tasnya. Sebenarnya Nashwa masih kesal dengan Arjuna yang menuduhnya nyabu, enak saja!

"Yaudahlah, yuk, pulang ..." ajak Nana.

Nashwa, Sarah, Nana dan Lea pun berbarengan berjalan menuju parkiran. Sesampainya disana----Nashwa langsung ikut naik ke motor Lea, sedangkan Sarah dan Nana keduanya masuk kedalam mobil Nana. Merekapun berpisah.

••••

Sementara di warung Bude Sri, Arjuna dan ke empat temannya tengah sibuk nge-game. Entah sudah berapa lama mereka disana----yang jelas, pastinya tadi mereka membolos.

"Arjuna ..." Laura datang menghampiri kelima orang yang tengah sibuk bermain game tersebut. Ia duduk di samping Arjuna.

"Arjuna ..." panggilnya lagi karna tidak mendapat respon apapun.

"Ih Arjuna!" Kali ini Laura mengguncang-guncang lengan Arjuna hingga membuat permainan Arjuna menjadi kacau.

"Laura! Lo ganggu gue!" Bentak Arjuna menyentak kasar tangan Laura.

"Maaf .... anterin aku pulang ya ..."

"Ogah!" Tolak Arjuna mentah-mentah lalu kembali ingin memainkan game-nya.

"Ih anterin ...."

"Berisik Lun, pulang sendiri!" Adrian ikut kesal karna kedatangan Laura yang benar-benar mengganggu permainan mereka.

"Iya, punya mobil, 'kan lo?" Tanya Devan ikut geram masih dengan fokus menatap hp nya.

"Mobil aku tadi di bawa ke bengkel. Please anterin aku ya ..." bujuknya lagi dengan alasan yang penuh kebohongan. Ia hanya ingin bisa modus-modusan dengan Arjuna.

"Cabut!" Ucap Arjuna kepada teman-temannya. Ia mengambil tasnya dan memasukkan hp nya pada saku celananya.

Laura tersenyum sumringah. Iapun mengikuti langkah Arjuna menuju motor lelaki itu yang sudah terparkir di depan warung Bude Sri.

Arjuna naik keatas motornya, memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya lalu langsung menarik gas motor tersebut dan meninggalkan Laura yang sudah menganga karna di tinggalkan oleh Arjuna.

"Ih Arjuna kok aku di tinggalin ..."

"Mampus! Dia ngajak kita cabut. Bukan lo," ejek Bimo lalu langsung naik ke atas motor Adrian yang sudah duduk bertengger duluan.

"Dada Laura ..." Johan melambaikan tangannya kearah Laura dan langsung cus melaju dengan ninja merahnya. Setelah Johan pergi----Adrian, Devan dan Bimo pun menyusul pergi meninggalkan Laura yang sudah mencak-mencak tak terima karna di tinggalkan.

••••

Arjuna menghentikan motornya di depan sebuah rumah minimalis, ia kemudian turun dan mengetuknya beberapa kali. Di dalam, Nashwa yang baru saja ingin menyantap nasinya harus menghela nafas sabar karna suara ketukan pintu, iapun dengan tidak rela meninggalkan meja makannya untuk membuka pintu.

Arjunashwa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang