check up

2K 117 0
                                    

Langkah kaki itu menapaki lantai putih dengan wajah lesu. Hari ini suasana hati lisa tidak terlalu baik karena harus kembali menghabiskan waktunya berjam-jam di rumah sakit.

" Apa aku akan membaik jika terus melakukan ini?" Lirihan itu terasa begitu menyayat hati Jennie. Dengan rasa gugup Jennie lebih memilih diam dan memalingkan wajahnya.

Lisa pun hanya tertunduk lesu seraya mengikuti langkah Jennie. Sedangkan Jennie sibuk merutuki dirinya karena mengabaikan pertanyaan lisa, seharusnya Jennie memberi aura positif kepada gadis itu.

Karena merasa bersalah Jennie membalikan badan. Lisa pun ikut memberhentikan langkahnya secara mendadak dengan wajah terkejut menatap Jennie.

"Kenapa berjalan dibelakang, nanti kau tertinggal" Ucap Jennie seraya mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Lisa menggengam tangan Jennie dan kembali melangkah ke ruangan seokjin

...........

Disisi lain jiyong sedang mengatur jadwal anak anak, belakangan ini keempat putri nya sangat sering tidak absen sekolah dan kuliah , terutama Lisa, Dara mengusul pada jiyong untuk mendatangkan guru ke mansion ketika anak anak mereka sedang tidak bersekolah , jadi dengan seperti itu mereka tidak tertinggal materi.

Saat sedang fokus dengan jadwal yang dia atur, ponsel jiyong berbunyi menandakan ada sebuah pesan.

(+82 ***********)
Sepertinya kau membawa gadis itu sepihak tanpa persetujuan ku jiyong....

Aku akan segera kembali dan mengambil hak ku !!!!!!

Melihat itu jiyong menghela gusar napas nya, dirinya bertanya tanya siapa yang berani mengancam diri nya seperti itu, dan apa maksud dari semua perkataan nya.

1 Pesan belum dibaca
(+82 *********)
Aku takkan terima jika gadis itu harus hidup bersama mu!!!

Kau selalu merebut kebahagiaan ku, kali ini aku tidak akan diam, sampai kapan pun gadis itu akan terus bersama ku !

"Apa yang dia maksud?? Dan siapa" jiyong meremas ponsel nya geram, dara yang melihat itu pun berdiri dan mendekati jiyong.

"Wae ? Apa ada yang menggangu mu?" Tanya dara seraya mengelus lembut tangan jiyong yang meremas kuat ponselnya.

"Nomor tidak dikenal ini mengirim ku pesan ancaman banyak sekali, entah apa maksud dan tujuan nya" sahut jiyong dan memberikan ponsel nya ke dara.

"Kurasa ini hanya orang iseng, atau mungkin hanya untuk membuat kita ketakutan saja." Ujar dara menenangkan, namun saat dara kembali memandang ponsel jiyong orang itu kembali mengirimnya pesan.

1 Pesan belum dibaca
(+82*********)
Aku akan segara mengambilnya, dan akan ku beri tau kepada publik bahwa gadis itu hanyalah anak di luar pernikahan.

Dan satu lagi!!!! Aku selalu mengawasi mu Kim jiyong........

Deg......
Kini dara mulai gelisah, entah kenapa dia sudah terbayang apa yang dimaksud orang tersebut, dan perasaan nya pun sudah mengatakan bahwa semua ini menyangkut Antara jiyong dan Lisa. Tapi siapa?

"Apa dia mengirim pesan lagi" tanya jiyong yang melihat mimik gelisah Dara.

"Aniyo, aku hanya melihat kembali pesan yang dia kirim kepada mu, lebih baik kita blokir saja, ini tidak penting" ujar dara yang langsung menghapus pesan itu dan memblokir nya.

"Tuhan kumohon jangan sekarang, aku belum siap jika harus melepaskan Lisa " batin dara gusar.

..............

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang